Amerika Serikat Ingin Koalisi dengan Inggris, Ini Alasannya
Amerika Serikat terus mengkritik China di saat ketegangan kedua negara tengah meningkat.
TRIBUNJOGJA.COM, LONDON - Amerika Serikat terus mengkritik China di saat ketegangan kedua negara tengah meningkat.
Terbaru, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ( AS) Mike Pompeo memberikan kritik terhadap China terkait dengan pandemi virus corona dan perlakuan terhadap Hong Kong yang dinilai sebagai bentuk penghancuran kebebasan.
Pompeo mengatakan dia mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab di tengah meningkatnya ketegangan antara negara-negara barat dan Cina.
Dalam cakupan yang lebih luas, dia menantang setiap negara yang memahami kebebasan dan demokrasi untuk memahami ancaman yang ditimbulkan oleh China.
"Kami berharap kami dapat membangun koalisi yang memahami hal ini," kata Pompeo sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Rabu (22/7/2020).
Pompeo menggambarkan pembicaraannya di London itu sangat konstruktif mulai dari pengembangan jaringan telekomunikasi 5G hingga negosiasi untuk perjanjian perdagangan bebas AS dan Inggris.
Pernyataan Pompeo tersebut terlontar beberapa waktu setelah Inggris menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong dan memblokir penjualan senjata ke bekas wilayah Inggris tersebut.
Hal itu dilakukan Inggris setelah Cina memberlakukan Undang-undang (UU) Keamanan Nasional baru di Hong Kong.
• Muncul Akun Palsu Kim Woo Bin, Song Joong Ki, dan Yang Kyung Won Agensi Beri Peringatan
• Rakyat Korea Utara Diminta Mengkonsumsi Kura-kura Air Tawar Setelah Alami Kekurangan Bahan Makanan
Inggris mengikuti AS, Australia, dan Kanada dalam menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong.
Duta Besar (Dubes) China untuk Inggris Liu Xiaoming memperingatkan bahwa Inggris harus menanggung konsekuensi atas rusaknya hubungan bilateral dengan China karena kebijakan-kebijakan tersebut.
Dia menggambarkan tindakan Inggris tersebut sebagai campur tangan kotor pihak Inggris untuk urusan dalam negeri China.
Sebelumnya, AS telah melobi sekutu-sekutunya untuk menghindari Huawei.
AS mengatakan pemerintah China dapat menggunakan teknologi 5G untuk memata-matai negara mereka.
Huawei membantah tuduhan tersebut. Peristiwa di Hong Kong sangat sensitif bagi Inggris karena China menyetujui konsep Satu Negara, Dua Sistem saat Inggris menyerahkan Hong Kong ke China.
Satu Negara, Dua Sistem dimaksudkan untuk melindungi tradisi ekonomi dan sosial wilayah itu selama 50 tahun setelah penyerahan.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											