BREAKING NEWS : Dua Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, Puskesmas Sewon II Bantul Ditutup Sementara
Upaya penutupan ini dilakukan untuk proses sterilisasi secara menyeluruh dengan penyemprotan disinfektan.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Puskesmas Sewon II Kabupaten Bantul bakal ditutup untuk sementara waktu, setelah dua petugas kesehatannya dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Upaya penutupan ini dilakukan untuk proses sterilisasi secara menyeluruh dengan penyemprotan disinfektan.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, pun mengatakan kedua tenaga medis tersebut diketahui terpapar corona, seusai mengikuti swab test massal yang dilakukan secara masif oleh Pemkab Bantul, menyasar sejumlah fasilitas kesehatan.
"Ya, ditutup dulu, karena ada dua petugas kesehatan yang positif. Tapi, penutupannya hanya untuk penyemprotan disinfektan, selama dua kali 24 jam," katanya, ketika dikonfirmasi pada Senin (20/7/2020) siang.
• Kasus Baru Covid-19 Meningkat, Swab Tes Massal di DIY Telah Mulai Dijalankan
• UPDATE 20 Juli Sore: Jumlah Kasus Virus Corona Bertambah 1.693, Total Pasien COVID-19 Jadi 88.214
Walau begitu, dokter yang akrab disapa Oki tersebut belum bisa memastikan, terkait pengoperasian kembali salah satu faskes ini.
Pihaknya masih menunggu hasil swab nakes lain yang diproses Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Yogyakarta.
"Kita masih menungggu hasil swab nakes lainnya keluar. Semoga dua hari ini bisa keluar hasilnya. Kalau sudah aman ya masuk, jadi paling tidak Kamis (23/7/2020) Puskesmas insyaallah beroperasi kembali," terangnya.

Oki menegaskan, kontak tracing sudah dilakukan Dinas Kesehatan guna melacak kontak erat dua pasien yang baru dinyatakan positif terpapar virus per Senin (20/7/2020) ini.
Sesuai dengan regulasi, kontak erat pasien pun langsung menjalani swab test untuk penegasan diagnogsa.
"Internal (Puskesmas) kan sudah swab semua, kita tinggal menunggu hasilnya. Tapi, kalau yang di luar kita menyasar keluarganya ya, langsung kita terapkan swab test untuk kontak erat dua pasien tersebut," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Sewon, Danang Irwanto, menuturkan salah satu dari nakes yang dinyatakan terpapar Covid-19 itu merupakan warganya.
Bahkan, lanjutnya, beberapa orang pun disinyalir ada kontak erat dengan pasien tersebut, sehingga harus menjalani swab test hari ini.
"Dua nakes itu yang satu warga Sewon, sementara satunya lagi warga Pajangan. Langsung tracing yang di daerah kami, ada sekitar 17 kontak eratnya. Semua langsung swab test tadi pagi," pungkasnya.

Selain itu, penutupan faskes pun terjadi tempat praktik seorang bidan di Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, setelah yang bersangkutan dinyatakan terpapar corona.
Sampai sejauh ini, belum diketahui penutupan fasilitas kesehatan tersebut akan berlangsung berapa lama.
"Kami hentikan dulu praktiknya, hingga waktu yang belum ditentukan. Langkah ini harus kami lakukan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19," ungkap Pj Kepala Desa Pendowoharjo, Sewon, Baron Nur Cahyo.
Menurutnya, bidan yang juga praktik di Puskesmas Kasihan I tersebut diketahui positif Covid-19 setelah mengikuti tes swab massal oleh Dinas Kesehatan Bantul.
• Apa Kata Ahli Epidemiologi Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Yogyakarta
• Daerah Istimewa Yogyakarta Tambah 16 Kasus Pasien Covid-19, Berikut Riwayatnya
Alhasil, faskes itu pun harus ditutup sementara waktu, untuk dilakukan penyemprotan disinfektan, atau sterilisasi.
"Tracing sudah dilakukan, meliputi anggota keluarga dan lainnya, mereka langsung menjalani swab test. Untuk yang warga desa kami, koordinasi dilakukan dengan pak dukuh. Kami minta warga melakukan tes cepat secara mandiri, sebagai upaya deteksi dini," tambahnya.
Camat Kasihan, Slamet Santosa, menyatakan Puskesmas yang berlokasi di Desa Bangunjiwo tersebut ditutup mulai hari ini, sampai dengan Selasa (21/7/2020).
Namun, dirinya bisa bernafas lega setelah hasil swab tenaga kesehatan lainnya tidak ada satupun yang positif corona.
"Untuk hasil swab seluruh karyawan dan nakes lainnya di Puskesmas Kasihan I negatif," ujarnya. (*)