Kisah Inspiratif
Lestarikan Sistem Pertanian di Perkotaan, Kampung Lorong Hijau Raih Beragam Penghargaan
Kelompok Tani Tanam Tuwuh dibentuk dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat untuk tetap melestarikan sistem pertanian di perkotaan.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Dari program bercocok tani ini berbagai penghargaan telah diperoleh.
Diantaranya juara 1 tingkat kelurahan, juara 1 tingkat kecamatan untuk kategori kampung hijau dan lorong sayur.
Serta pada 2019 lalu mendapatkan penghargaan Ke Hati Award Kota Yogyakarta dari kategori koleksi tanaman langka.
• BREAKING NEWS : Hari Ini Kasus Baru Covid-19 di DIY Tambah 8 Orang, Total jadi 404
"Hampir semua tanaman langka yang menjadi ciri khas Kota Yogyakarta juga tertanam di sini. Ada wuni, gowok, duwet, kenari, gayam bahkan mentaok," paparnya.
Beberapa daerah juga telah datang berkunjung di kampung ini untuk melakukan studi banding mengenai pertanian dengan memanfaatkan lahan sempit yaitu halaman rumah dan gang perkampungan dengan menggunakan media planter bag, fertikultur dan hidroponik.
Diantaranya kunjungan dari Kalimantan Timur, Pamekasan, Serdang, Magelang dan Bangka Belitung.
Dengan branding kampung wisata edukasi berbasis pertanian perkotaan yang masih dalam proses ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Terlebih kegiatan dari Kelompok Tani Tanam Tuwuh ini juga didukung oleh Ischaaq Hasyim Rosyidi selaku Ketua RW 13 Kelurahan Karangwaru.
"Saya selalu mengikuti, membimbing dan mengarahkan masyarakat. Disamping itu masyarakat yang ikut berpartisipasi tetap semangat untuk menghijaukan kampung lorong hijau yang berada di wilayah Karangwaru Kidul ini," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)