Kisah Musisi Tunanetra Ikon Malioboro yang Berhasil Sekolahkan Dua Anak Didiknya
Kisah Musisi Tunanetra Ikon Malioboro yang Berhasil Sekolahkan Dua Anak Didiknya
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
Berawal dari keterlibatannya itu, Deden kemudian memiliki cita-cita ingin melanjutkan kuliah.
"Saya kemudian memutuskan ke Yogyakarta. Masuklah saya ke UCY di jurusan pendidikan," tuturnya.
Pada 2015 ia mendaftar di UCY. Di bangku kuliah itu lah Deden memulai karirnya menjadi musisi jalanan di Malioboro.
Suka duka mulai ia rasakan. Bakat di bidang tarik suaranya luar biasa. Pernah sampai dirinya kebingungan melayani permintaan request lagu dari pengunjung Malioboro.
"Dulu pernah saya dikerumuni banyak orang. Mereka bertanya, apakah saya pernah ikut kursus, dan pertanyaan-pertanyaan lain," ungkapnya.
Dari hal itulah, Deden kemudian viral dan sempat menghadiri undangan di stasiun televisi swasta di Jakarta.
Setiap harinya pria berusia 30 tahun ini selalu rutin bernyanyi di depan Ramayana Mall, kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Lagu-lagu yang dibawakan pun cukup hits, mulai dari pop hingga lagu-lagu jawa kekinian.
Di balik aktivitasnya itu, Deden memiliki tanggung jawab yang besar. Ia harus membiayai ibu kandungnya di NTB yang menderita sakit jantung.
Semenjak itu, kuliah Deden mulai ditinggalkan dan fokus mencari nafkah untuk kebutuhan ibunya.
"Tuhan kasih jalan yang mudah. Buktinya hanya dengan bernyanyi di pinggir jalan, saya mampu membiayai kebutuhan ibu saya yang sedang sakit," imbuhnya.
Mata kiri Deden memang bermasalah, penglihatannya terganggu. Namun, sangat jelas ketika ia mengingat kondisi ibunya, air matanya siang itu pun menetes.
"Sejak kecil saya tidak bersekolah, saya bantu kakak-kakak saya yang bersekolah dengan jualan es pepaya di Mataram. Sekarang saya harus biayai ibu saya. Itu pilihan, karena saya kan jauh tidak bisa merawat langsung," kenangnya.
Jalan bermusik seperti menjadi gerbang kebaikan bagi dirinya. Selain membiayai kebutuhan berobat orang tuanya, ia juga mampu memberi biaya kepada dua anak didiknya.
Saat ini kedua anak didik Deden sudah masuk SMP dan SMK. Sebuah cita-cita yang diinginkannya sejak dulu.