Disdikpora Gunungkidul Tegaskan Sekolah Negeri Tak Boleh Lakukan Pungutan
Jika ada kebutuhan biaya untuk program sekolah, maka sifatnya adalah sumbangan sukarela tanpa tekanan.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
lihat foto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Masa tahun ajaran baru 2020/2021 resmi dimulai pada Senin (13/07/2020) hari ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, peserta didik baru pun dikenalkan dengan lingkungan sekolah, termasuk berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi untuk aktivitas pendidikannya.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul, Bahron Rasyid, menegaskan sekolah negeri tak boleh melakukan pungutan dalam bentuk apa pun.
"Tidak ada pungutan sama sekali di sekolah negeri, baik untuk gedung atau seragam sekolah," kata Bahron dihubungi pada Senin (13/07/2020).
Bahron mengatakan seragam merupakan kewajiban orangtua untuk menyediakan.
Sekolah cukup memberikan panduan berupa warna, potongan, model serta hal terkait lainnya.
Namun, jika orangtua ingin sekolah membantu memfasilitasi pengadaan seragam, Bahron mempersilakan.
Asalkan kebijakan tersebut didasari kesepakatan bersama.
"Semisal ada orangtua yang tidak sepakat dan tetap ingin beli seragam sendiri, ya tidak apa-apa, jangan dipaksakan," ujarnya.
Hal pungutan ini sebelumnya juga disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 2 Wonosari Gunungkidul, Purwanto.
Ia mengatakan jika ada kebutuhan biaya untuk program sekolah, maka sifatnya adalah sumbangan sukarela tanpa tekanan.
Purwanto mencontohkan untuk kebutuhan seperti seragam.
Ia mengatakan tidak akan melakukan fasilitasi pengadaan seragam tanpa adanya persetujuan dari orangtua pelajar.
"Kami juga sampaikan pada mereka tidak ada nominal minimal. Berapa pun sumbangannya kami persilakan, dan kami juga tidak menagih," kata Purwanto saat ditemui siang tadi.
