Strategi Sharp Pertahankan Performa Positif Perusahaan Selama Pandemi Covid-19

Seiring pemberlakuan protokol kesehatan di lingkungan kerja, Sharp pun mencatatkan pertumbuhan yang cukup apik di Bulan Juni 2020.

"Kita bisa growth karena pabrik tetap produksi dengan penyesuaian protokol kesehatan seperti pengurangan jam kerja, WFH, dan lain-lain. Dari sisi marketing, kita ubah cara berjualan, dari offline ke online, seperti membuat virtual eksebisi, live chat, live streaming, Instagram, Facebook Youtube dan mencoba direct sale melalui Whatsapp serta SMS," ujarnya.

Strategi ini mampu mendongkrak pertumbuhan penjualan online hingga mencapai 200 persen.

Andry mengklaim, pertumbuhannya bahkan lebih tinggi dari penjualan online dari sebelum pandemi.

"Penjualan secara online sebelum pandemi biasanya hanya Rp 10 miliar per bulan, kini bisa mencpai Rp 30 miliar per bulan. Sementara direct Whatsapp dan SMS yang tadinya nol karena belum pernah dilakukan, kini tumbuh menjadi Rp 5 miliar sampai Rp 20 miliar per bulan," tuturnya.

• Penjualan Q1 Sharp Indonesia Tumbuh hingga 155 persen

Dalam hal penjualan, Andry menambahkan, Sharp memiliki 3 kunci utama, dalam menjalankan bisnis strateginya,  yaitu mengoptimalkan penggunaan internet, menghitung presisi terhadap potensi permintaan pasar dan menghadirkan  produk baru yang sesuai dengan perubahan gaya hidup di masa pandemi.

Melalui strategi ini Sharp mampu mempertahankan performa bisnisnya dengan melakukan beragam kampanye penjualan melalui kanal digital. 

Sharp pun cukup jeli melihat peluang pasar dengan melempar produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen setianya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Guna melengkapi lini produk yang ada, di masa pandemi ini, Sharp telah 2 kali meluncurkan produk ke pasaran, yang pertama pada awal Juni lalu, Sharp meluncurkan Smartphone sebagai lini bisnis barunya dan kedua bertepatan dengan pelaksanaan Web Conference ini, Sharp meluncurkan lini lemari es satu pintu terbaru ‘Kirei III’ guna melengkapi lini produk yang ada dan memenuhi kebutuhan pasar akan keragaman model dan disain lemari es satu pintu ,” ungkap Andry. (TRIBUNJOGJA.COM)