Alarm Bakal Berbunyi Jika Pengunjung Malioboro Lebihi Kapasitas
Zona kawasan Malioboro sudah mulai diterapkan. Kini ada lima zona di sepanjang Malioboro hingga Titik Nol Kilometer.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Iwan Al Khasni
Selain itu, pengunjung juga harus scan QR Code setiap memasuki zona.
"Nanti akan dibantu oleh petugas, tetapi memang idealnya sudah punya aplikasinya, jadi lebih mudah. Setiap zona juga pengunjung harus cek suhu tubuh. Kalau lebih dari 37, 3°C tidak boleh masuk. Kadang ada yang karena kelelahan, suhu tubuhnya tinggi, nanti kita minta istirahat dulu 10 sampai 15 menit, kita cek lagi, biasanya turun,"bebernya.
Ia meminta pengunjung Malioboro untuk mentaati protokol baru yang diterapkan di Malioboro, selain wajib cuci tangan dan memakai masker, arus pengunjung juga diatur.
"Sampai saat ini belum pernah sampai melebihi kapasitas. Pengunjung di bawah 500 dalam satu zona. Yang paling banyak dikunjungi, zona satu, dua, dan lima. Harapannya pengunjung juga menaati protokol yang ada,"ujarnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Amanda (26) mengatakan kunjungannya ke Malioboro adalah untuk melepas penat dan merasakan kondisi new normal di Malioboro. Ia pun sudah mencoba scan QR Code yang ada di Malioboro.
"Tadi sudah mencoba scan QR Code, mudah dan sederhana. Tadi langsung masuk ke WhatsApp, lalu kirim pesan, klik website dan langsung terhubung. Mudah dipahami sih,"katanya.
Warga Sleman tersebut mendukung langkah Pemkot Yogyakarta membatasi jumlah pengunjung setiap zona. Hal itu agar tidak terjadi kerumunan dan tidak menyebabkan penyebaran COVID-19.
"Bagus sih, sebelumnya pernah nyobain QR Code. Dulu sengaja download QR Code Scanner karena penasaran waktu uji coba pertama. Sekarang jauh lebih mudah sih. Kemarin harus isi nama sama nomor handphone,"tambahnya.
Ia juga berharap agar masyarakat juga mendukung upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan menaati aturan yang ada.
"Harapannya masyarakat punya kesadaran untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Malioboro kan sudah dibuat satu arah,tetapi masih banyak juga yang melanggar. Nah ini yang harus diperbaiki,"tutupnya.

Pembatasan Pengunjung
Pemerintah Kota Yogyakarta membatasi jumlah pengunjung. Jika sebelumnya kapasitas pengunjung Malioboro sekitar 5.000 sampai 10.000, selama pandemi COVID-19 pengunjung Malioboro dibatasi hanya 2.500 saja.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan pembatasan jumlah pengunjung tersebut diterapkan selama masa transisi new normal. Tidak hanya membatasi jumlah pengunjung, pihaknya juga membatasi Malioboro dengan lima zona.
Zona satu adalah Hotel Grand Inna Malioboro hingga Mall Malioboro, zona dua adalah Mall Malioboro hingga Kepatihan, zona tiga adalah Kepatihan hingga Hotel Mutiara, zona empat adalah Hotel Mutiara hingga Pasar Beringharjo, dan zona lima adalah Pasar Beringharjo hingga Titik Nol Kilometer.
"Selama masa transisi new normal kita batasi jumlah pengunjung hanya 2.500, karena ada lima zona, berarti satu zona ada 500 orang. Zona itu juga berlaku di pedestrian timur dan barat,"katanya kepada wartawan saat meninjau Malioboro, Jumat (19/06/2020).