Pandemi Virus Corona Belum Berakhir, Peneliti di China Temukan Virus Flu Babi yang Tulari Manusia
Pandemi Virus Corona Belum Berakhir, Peneliti di China Temukan Virus Flu Babi yang Tulari Manusia
TRIBUNJOGJA.COM, BEIJING - Pandemi virus corona hingga saat ini belum ditemukan vaksin penangkalnya.
Sejak ditemukan pertama kali akhir tahun lalu, virus corona hingga saat ini sudah menjangkiti 10.433.532 orang di seluruh dunia versi Worldometer.
Dari jumlah itu, total 508.810 orang tewas akibat virus yang dipertama ditemukan di Kota Wuhan tersebut.
Belum selesai kasus virus corona, di China kembali muncul virus yang bisa menjadi pandemi.
Virus flu babi jenis baru ini dinamai dengan nama virus G4.
Para peneliti telah mewanti-wanti ini bisa jadi pandemi jika masyarakat tidak waspada.
Virus yang oleh para peneliti dinamai G4 EA H1N1 ini bisa tumbuh dan berkembang biak di sel-sel yang menuju pernapasan manusia.
Para peneliti juga khawatir virus ini dapat bermutasi lebih lanjut, sehingga bisa menyebar antarmanusia dan memicu wabah global.
Sebab, belum diketahui apakah manusia punya setidaknya sedikit kekebalan terhadap virus ini, atau tidak punya sama sekali.
Dikutip dari BBC Senin (29/6/2020), Prof Kin-Chow Chang dari Universitas Nottingham Inggris menerangkan, "Sekarang kita teralihkan dengan virus corona, tetapi kita tidak boleh lengah terhadap virus baru yang berpotensi berbahaya ini."
Meski virus ini belum berdampak besar, ia berkata "Kita seharusnya tidak mengabaikannya."
Sementara itu Prof James Wood dikutip dari AFP mengatakan, "Ini pengingat yang baik bahwa kita terus-terusan menghadapi risiko munculnya patogen zoonosis baru dan bahwa hewan ternak, yang berkontak lebih dekat dengan manusia daripada satwa liar, juga bisa menjadi sumber virus pandemi."
Infeksi zoonosis disebabkan oleh patogen yang melompat dari hewan ke manusia.
Influenza jenis baru menjadi fokus utama para peneliti sekarang, seiring dunia yang terus mencari cara bagaimana mengakhiri pandemi virus corona.
Pandemi flu terakhir yang dihadapi dunia adalah wabah flu babi pada 2009 yang dimulai di Meksiko.