Wabah Virus Corona

Inilah 2 Kandidat Vaksin Virus Corona Versi WHO

WHO menyebut saat ini terdapat dua kandidat vaksin yang memiliki kans terbesar untuk menjadi vaksin resmi untuk COVID-19.

Editor: Rina Eviana
NICOLAS ASFOURI / AFP
Seorang insinyur melihat sel-sel ginjal monyet ketika dia melakukan tes pada vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 di dalam laboratorium Ruang Budaya Sel di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech sedang melakukan satu dari lima uji klinis vaksin potensial yang telah disahkan di Cina 

TRIBUNJOGJA.COM - Lebih dari 10 juta orang di dunia terinfeksi Virus Corona penyebab COVID-19. Hingga saat ini para ilmuwan masih melakukan penelitian dan uji untuk mendapatkan Vaksin COVID-19

Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) menyebut saat ini terdapat dua kandidat vaksin yang memiliki kans terbesar untuk menjadi vaksin resmi untuk Virus Corona.

Kedua kandidat vaksin itu adalah vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca (AZN.L) dan Moderna (MRNA.O).

Ilustrasi
Ilustrasi (Shutterstock)

Hal ini disampaikan oleh Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan dikutip dari Reuters, Jumat (26/6/2020).

Swaminathan memungkinkan yang ada di urutan pertama dari sekian banyak produk vaksin yang tengah dikembangkan dan diujicobakan di dunia adalah vaksin dari AstraZeneca.

Mengenal AstraZeneca

Perusahaan obat asal Inggris ini telah memulai uji coba vaksin yang dikembangkan oleh para peneliti University of Oxford pada manusia dalam skala besar.

AstraZeneca memiliki kandidat vaksin Covid-19 yang diberi nama AZD1222 yang sebelumnya bernama ChAdOx1-S. Untuk kandidat vaksin milik AstraZeneca sudah masuk tahap ketiga uji klinis.

"Seberapa maju mereka tentu dapat dilihat dari ada di tahap mana mereka sekarang. Saya pikir mereka mungkin menjadi kandidat utama. Jadi, mungkin saja mereka akan mendapat hasil yang cukup awal," kata Swaminathan.

Bahkan dalam pekan lalu, AstraZeneca telah menandatangani kesepakatan tentang pasokan dan produksi yang kesepuluh.

Bantu Temukan Vaksin, Sekte Shincheonji Berikan Plasma Darah Pasien yang Sembuh dari Virus Corona

Kesepakatan tersebut berisi kesepakatan bahwa AstraZeneca akan menyediakan 400 juta dosis vaksin yang saat ini dikembangkan oleh University of Oxford.

AstraZeneca juga menyebutkan mereka sedang mencari cara untuk memperluas pembuatan vaksin. Perusahaan farmasi asal Inggris ini mengaku akan memasok vaksin tanpa keuntungan selama pandemi corona.

Pengiriman akan dimulai pada akhir tahun 2020. AstraZeneca juga berjanji memasok vaksinnya kepada pemerintah yang telah berjuang untuk menyetujui pembelian di muka dari perawatan imunisasi corona yang menjanjikan.

AstraZeneca telah menyetujui kesepakatan manufaktur secara global untuk memenuhi target memproduksi 2 miliar dosis vaksin, termasuk dengan dua usaha yang didukung Bill Gates dan perjanjian Rp 17 miliar dengan pemerintah AS.

ilustrasi
ilustrasi (thefederal.com)

Vaksin dari Moderna

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved