Bantu Temukan Vaksin, Sekte Shincheonji Berikan Plasma Darah Pasien yang Sembuh dari Virus Corona
Masih ingat dengan kasus jemaah Gereja Shincheonji di Korea Selatan yang meningkatkan angka pasien positif virus corona? Setelah beberapa waktu,
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, SEOUL - Masih ingat dengan kasus jemaah Gereja Shincheonji di Korea Selatan yang meningkatkan angka pasien positif virus corona?
Setelah beberapa waktu, sekitar 4000 anggotanya yang terkena Covid-19 kini menyumbangkan plasma darah mereka untuk diteliti sebagai bahan vaksin atau obat mengatasi virus tersebut.
"Pemerintah banyak membantu kami, merawat pengikut kami yang terkena virus corona," ungkap salah satu petinggi Shincheonji. Dari situ, mereka berupaya untuk melakukan sesuatu agar mempermudah pemerintah mengatasi pandemi.

"Jadi, kami memutuskan untuk menyumbangkan plasma darah dari para anggota yang telah sembuh dari Covid-19," bebernya dilansir dari Yonhap.
Anggota pun setuju untuk menyumbangkan darah mereka. Ditambahkan petinggi tersebut, pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) dan perusahaan farmasi lokal Green Cross Corp telah mengadakan pertemuan dengan para pejabat gereja minggu lalu guna membahas rinciannya.
Gereja Shincheonji Yesus merupakan fase awal pecahnya COVID-19 di Korea Selatan bulan Februari-Maret.
Sekitar 4.000 pengikut, yang sebagian besar berasal dari cabang di kota tenggara Daegu, terinfeksi virus corona.

Para ahli mengatakan kontribusi besar plasma darah oleh Shincheonji akan mempercepat pengembangan pengobatan plasma darah di negara itu.
Menurut Green Cross, baru 195 orang yang menyatakan niat mereka untuk menyumbangkan plasma darah untuk penelitian. Dari mereka, 49 orang sudah diambil darahnya sementara 43 orang dianggap tidak pas untuk berdoronor.
Tetapi beberapa berpendapat bahwa kontribusi Shincheonji bertujuan mengalihkan perhatian dari tuduhan bahwa sekte tersebut memberikan informasi palsu tentang keanggotaannya kepada otoritas kesehatan dan menghambat upaya pemerintah untuk mengendalikan wabah tersebut. Dua pejabat seniornya ditangkap atas tuduhan tersebut.
Shincheonji juga berada di bawah pemeriksaan pajak khusus oleh National Tax Service atas tuduhan penggelapan pajak Lee Man Hee.

"Kami dengan tulus akan menghadapi pemeriksaan oleh kejaksaan dan agen pajak," kata pejabat gereja itu.
"Kami hanya ingin mendukung pengembangan vaksin," tambahnya.
Tak hanya itu, Daegu, daerah yang pernah menjadi pusat penyebaran virus corona di Korea Selatan, mengajukan gugatan ganti rugi sipil terhadap sekte agama tersebut.
Pemerintah daerah menilai, mereka menyebabkan infeksi massal dengan menghalangi upaya karantina kota itu,