Selama Pandemi Virus Corona, Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga di Sleman Alami Penurunan
Selama Pandemi Virus Corona, Kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga di Sleman Alami Penurunan
Penulis: Santo Ari | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemkab Sleman mencatat kasus kekerasan dalam rumah tangga mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.
Sebelumnya dikhawatirkan, bahwa selama kondisi yang mengharuskan masyarakat untuk di rumah saja akan menyebabkan kenaikan angka kekerasan dalam rumah tangga.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman, Mafilindati Nuraini mengatakan pandemi Covid-19 menimbulkan ketidakstabilan ekonomi masyarakat.
Dan dengan kebijakan di rumah saja dapat berpotensi meningkatnya jumlah kekerasan dalam rumah tangga. Namun tarnyata, hal itu tidak terbukti.
"Berdasarkan laporan yang kami terima sejak Maret, April, Mei dan Juni ini, kasus KDRT justru mengalami penurunan dan tidak mengalami kenaikan yang siginifikan," katanya saat dikonfirmasi belum lama ini.
• Cegah Penularan Virus Corona, Pemkab Sleman Semprot Pasar Tradisional dengan Disinfektan
• Persiapan Hadapi Musim Kemarau, BPBD Gunungkidul Mulai Petakan Wilayah Rawan Kekeringan
Berdasarkan data pengaduan yang diterima UPDT Perlindungan Perempuan dan Aanak (PPA) DP3AP2KB Sleman, jumlah pengaduan yang diterima pada Maret sebanyak 10 kasus.
Kemudian di bulan April mengalami penurunan menjadi delapan kasus, Mei empat kasus.
"Untuk Juni ini hanya dua kasus yang setelah dicek ternyata aduan tersebut sudah muncul sebelum adanya pandemi. Yang jelas sampai Juni ini tidak ada peningkatan kasus yang siginifikan," katanya.
Meksi harus dibuktikan dengan melakukan penelitian akademis tentang faktor yang membuat menurunya kasus KDRT, namun yang sudah bisa dipastikan adalah upaya DP3AP2KB yang selama ini aktif melakukan edukasi, kegiatan preventif dan promotif dengan melibatkan jejaring.
"Upaya untuk promotif sering kami lakukan. Termasuk dengan SIE MOLIN. Kami edukasi bagaimana membangun ketahanan keluarga," katanya. (Tribunjogja/Santo Ari)