Mengenal Bakteri Listeria yang Ada Pada Jamur Enoki, Siapa yang Paling Rentan Terinfeksi?

Jamur Enoki belakangan ini dikaitkan dengan munculnya wabah listeria atau listeriosis yang muncul di AS pada Maret 2020

Editor: Mona Kriesdinar
IST
Bakteri Listeria 

TRIBUNJOGJA.COM - Jamur Enoki belakangan ini dikaitkan dengan munculnya wabah listeria atau listeriosis yang muncul di AS pada Maret 2020.

Saat itu, Ministry of Food and Drug Safety Korea Selatan menemukan bakteri Listeria monocytogenes pada jamur enoki yang diproduksi perusahaan pangan Sun Hong Foods asal Negeri Ginseng.

Dilansir laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, pihaknya juga telah menarik jamur enoki dari perusahaan tersebut setelah ditemukan adanya bakteri L. monocytogenesis.

Diwartakan CNN, 11 Maret 2020, jamur enoki yang mengandung bakteri Listeria menyebabkan empat orang meninggal dan 30 orang dirawat di rumah sakit.

Jamur Enoki
Jamur Enoki (Shutterstock)

Listeria atau listeriosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes (L. monoctogenes).

Bakteri ini dapat hidup di lingkungan lembap, tanah, air, vegetasi yang membusuk, dan hewan.

Selain itu, L. monoctogenes juga dapat bertahan hidup dan tumbuh di pendingin udara atau makanan yang diawetkan.

Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri L. monoctogenes, mereka akan mengembangkan penyakit listeriosis.

Kontaminasi bisa terjadi saat makanan dipanen, diproses, disiapkan, dikemas, diangkut, atau disimpan.

Hewan peliharaan juga dapat menyebarkan bakteri di lingkungan jika mereka mengonsumsi makanan yang terkontaminasi L. monoctogenes.

Ilustrasi bakteri Listeria monocytogenes, penyebab penyakit listeria atau listeriosis. Bakteri ini dikabarkan ditemukan di jamur enoki.(SHUTTERSTOCK/KATERYNA KON )
Ilustrasi bakteri Listeria monocytogenes, penyebab penyakit listeria atau listeriosis. Bakteri ini dikabarkan ditemukan di jamur enoki.(SHUTTERSTOCK/KATERYNA KON ) (SHUTTERSTOCK/KATERYNA KON)

Semua orang dapat terinfeksi bakteri ini. Namun, yang paling rentan adalah orang tua, orang dengan sistem imun lemah, penderita penyakit kronis, ibu hamil, dan bayi baru lahir. Dalam beberapa kasus, infeksi listeria dapat menyebabkan korbannya meninggal dunia.

Ada berbagai gejala yang muncul jika seseorang terinfeksi bakteri L. monoctogenes. Ini bergantung pada tingkat keparahan penyakit.

Gejala ringan meliputi demam, nyeri otot, mual, muntah, dan diare.

Sementara listeriosis yang lebih parah gejalanya termasuk sakit kepala, leher kaku, bingung, kehilangan keseimbangan, hingga kejang.

Sebelum jamur enoki, beberapa makanan telah dikaitkan dengan wabah listeriosis sebelumnya di AS.

Makanan itu antara lain susu dan keju mentah, es krim, sayuran mentah dan sayur olahan, buah mentah dan buah olahan, unggas mentah atau kurang matang, sosis, hot dog, daging deli, ikan mentah atau asap, dan makanan laut.

Selain makanan manusia, bakteri L. monocytogenes juga telah ditemukan dalam makanan hewan peliharaan mentah.

Bagaimana pencegahannya?

Dilansir laman resmi Food and Drug Administration (FDA) AS, semakin lama makanan siap saji yang terkontaminasi L. monocytogenes disimpan dalam lemari es, semakin besar peluang patogen untuk tumbuh.

Untuk memperlambat atau mencegah pertumbuhan L. monocytogenes, atur suhu kulkas hingga 4 derajat celsius dan freezer hingga -18 derajat celsius.

Selain itu, lakukan langkah-langkah sederhana berikut:

- Cuci dinding bagian dalam dan rak kulkas, talenan, dan peralatan memasak yang mungkin bersentuhan dengan makanan terkontaminasi.

- Bersihkan dengan larutan satu sendok makan kaporit dan air panas dalam jumlah banyak. Keringkan dengan kain bersih atau handuk yang belum pernah digunakan sebelumnya.

- Rutin bersihkan kulkas dan tumpahan makanan yang ada di dalam kulkas.

- Cuci tangan dengan air hangat dan sabun selama 20 detik sebelum dan sesudah membersihkan kulkas atau makanan.

Ibu hamil, orang tua lanjut usia, dan mereka dengan sistem imunitas lemah harus menghindari makanan tertentu, termasuk susu mentah, keju yang terbuat dari susu mentah, kecambah mentah, ikan mentah, dan makanan mentah lainnya. Makanan mentah berisiko tinggi terpapar bakteri L. monocytogenes.

Selain itu, bagi mereka yang memelihara hewan peliharaan harus berhati-hati dan menghindari kontaminasi silang saat menyiapkan makanan bagi peliharannya.

Pastikan untuk mengambil dan mencuci piring hewan Anda secara menyeluruh setelah hewan Anda selesai makan.

Saran untuk restoran dan penjual makanan

Bagi pelaku usaha makanan, berikut hal yang harus dilakukan untuk mencegah paparan bakteri L. monocytogenes, antara lain:

- Untuk mencegah pertumbuhan L. monocytogenes, atur suhu kulkas menjadi 4 derajat celsius dan freezer -18 derajat celsius.

- Rutin mencuci dinding bagian dalam dan rak kulkas, juga peralatan makan seperti talenan yang berisiko terkontaminasi bakteri.

- Bersihkan dengan larutan satu sendok makan kaporit dan air panas, keringkan dengan kain bersih.

- Cuci dan bersihkan etalase dan permukaan yang digunakan untuk menyimpan, menyajikan, atau menyiapkan makanan yang berpotensi terkontaminasi.

- Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah proses pembersihan dan sanitasi.

- Sering-seringlah membersihkan peralatan makan dan talenan untuk membantu meminimalkan kemungkinan kontaminasi silang.

Tidak seperti kebanyakan bakteri, L. monocytogenes dapat tumbuh pada suhu pendingin. Pembekuan tidak akan menghilangkan atau mengurangi patogen.

FDA merekomendasikan agar penjual makanan menerapkan kontrol waktu dan suhu untuk mengurangi peluang pertumbuhan L. monocytogenes.

L. monocytogenes juga dapat mengontaminasi silang makanan lain yang telah dipotong dan disajikan di talenan yang sama atau disimpan di area yang sama. (*)

===

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul Bakteri Listeria Tak Hanya Ada di Jamur Enoki, Begini Cara Mencegahnya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved