Update Corona di DI Yogyakarta

12 Pedagang Reaktif Rapid Test, Pemkab Siap Tutup Pasar Bantul Jika Ada yang Positif Covid-19

Pemkab Bantul berencana menutup Pasar Bantul untuk sementara waktu, kalau diketahui ada pedagang yang positif terinfeksi virus corona.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja/Hasan Sakri
Petugas medis mengambil sampel darah pedagang pasar di Pasar Bantul, Bantul, Rabu (24/6/2020). Pemkab Bantul mengadakan rapid test virus Corona terhadap 451 pedagang pasar dan anggota Bawaslu yang dilakukan selama dua hari untuk memantau dan mencegah penyebaran virus Covid-1 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berencana menutup Pasar Bantul untuk sementara waktu, kalau diketahui ada pedagang yang positif terinfeksi virus corona.

Sebab, dalam rapid test massal pada 24-25 Juni lalu, terdapat 12 pedagang yang dinyatakan reaktif.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Sukrisna Dwi Susanta mengatakan, sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil swab test 12 pedagang itu.

Ia memastikan, kalaupun harus ditutup, jangka waktunya tidak akan terlalu lama, karena hanya untuk penyempotan disinfektan saja.

BREAKING NEWS : Hasil Rapid Test Covid-19 di Pasar Bantul, 13 Orang Dinyatakan Reaktif

"Kita menunggu hasil swabnya dulu, kalau dari 12 pedagang ada yang positif Covid-19, kita bakal ambil kebijakan, untuk menyemprot pasar secara menyeluruh dengan disinfektan, selama dua, sampai tiga hari. Jadi, tidak akan lama tutupnya," katanya, Jumat (26/6/2020).

Ia menilai, hal tersebut sesuai dengan standar penanganan Covid-19.

Apalagi, andai pasar harus ditutup dalam jangka waktu yang lama, maka masyarakat, sekaligus pedagang yang akan menjadi korban.

Terlebih, pandemi corona ini sudah cukup memberatkan beban perekonomian.

"Ya, kalau ditutup lama berpotensi merugikan masyarakat dan pedagang di Pasar Bantul ya, kasihan kalau mereka tak bisa jualan, lalu pendapatan berkurang," ucapnya.

Rapid Tes di Bantul Sasar 8 Ribu Pedagang Pasar Tradisional 

Tidak bisa dipungkiri, pedagang pasar memang termasuk golongan rawan terpapar, mengingat betapa tinggi tingkat interaksi dengan banyak orang setiap harinya.

Tapi, sampai sekarang, Sukrisna belum bisa menjelaskan secara rinci, pedagang sektor mana saja yang dinyatakan reaktif.

"Saya tidak tahu persis, tapi ada dari penjual pakaian yang mungkin kulakan ke luar (kota), kemudian penjual makanan kering, seperti emping dan sebagainya itu, lalu ada penjual sayur juga. Tapi, saya kurang tahu secara rinci per orang-orang pedagangnya," terangnya.

Sementara Direktur RS Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bantul, dr. Tarsisius Glory mengatakan, seluruh pedagang yang dinyatakan reaktif rapid test, sudah menjalani swab test dan tinggal menunggu hasil.

Ia pun menjelaskan, semuanya dua kali melakoni penegasan diagnosa.

Bantul Jadi Satu-satunya Kabupaten di DIY yang Gelar Uji Swab Massal, Ini Target Sasarannya

"Langsung swab karena harus dua kali. Kemarin swab test pertama dan pagi tadi yang ke dua. Standar pemeriksaan memang diambil dua sample dua hari berturut-turut ya. Mudah-mudahan saja tiga hari ke depan sudah keluar hasilnya swab itu," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved