4 Perubahan Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020 dari Materi Soal Hingga Teknis Pelaksanaan Ujian
UTBK dalam situasi dalam kenormalan baru atau hybrid karena mengabungkan berbagai macam metode.
Kita akan mengupayakan ujian masuk perguruan tinggi ini seaman mungkin dan sesehat mungkin
TRIBUNJOGJA.COM - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) meliris perubahan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK 2020) untuk Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN 2020).
Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT Prof Moh Nasih mengatakan, UTBK 2020 adalah UTBK dalam situasi dalam kenormalan baru atau hybrid karena mengabungkan berbagai macam metode.
"Di samping pola-pola lama yang sejak awal dilakukan, ada antisipasi kalau ada kejadian yang tidak diinginkan dan peserta tidak bisa ke mana-mana kami menyebutnya UTBK hybrid," papar Nasih dalam konferensi daring, Rabu (24/6/2020).

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Ir. Nizam mengatakan, sesuai dengan amanat Mendikbud Nadiem Makarim, kesehatan dan keselamatan harus menjadi perhatian utama.
"Komandan utama kita adalah Gugus Tugas Percepatan Covid-19. Komandan kita saat ini adalah protokol kesehatan harus nomor satu. Kita akan mengupayakan ujian masuk perguruan tinggi ini seaman mungkin dan sesehat mungkin," papar Nizam, Rabu (24/6/2020).
Melalui perencanaan dan pembahasan yang cukup panjang, lanjut Nizam, akhirnya disepakati ada 2 (dua) gelombang pelaksanaan UTBK 2020.
Gelombang pertama akan dilakukan pada 5-14 Juli 2020 dan gelombang kedua 20-29 Juli 2020.
• Jadwal Baru Pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020, Berikut Penjelasannya LTMPT
Selain terbagi menjadi dua gelombang, ada sejumlah perubahan tes UTBK 2020 yang dipaparkan Nasih terkait materi ujian, pelaksanaan, hingga protokol kesehatan.
Berikut 4 kebijakan baru terkait pelaksanaan UTBK 2020 guna mencegah penyebaran COVID-19 dirangkum dari konferensi daring LTMPT:
1. Satu mata ujian
Materi UTBK hanya Tes Potensi Skolastik (TPS). Pelaksanaan relatif pendek yaitu hanya 105 menit (1 jam 45 menit).
"Berkaitan dengan pengurangan mata ujian, juga mengurangi waktu yang dibutuhkan.
Kalau tahun lalu butuh 3 jam untuk mengerjakan TKA dan TPS, kini hanya 1 jam 45 menit untuk mengerjakan TPS. Ini untuk mengurangi kontak lebih lama antara peserta di kelas," papar Nasih.
2. Pengurangan sesi