Cerita Lucu Pesepeda Naik Sepeda Brompton Mahal Disangka KREUZ Made in Bandung
Lelaki itu jongkok, sambil mengusap-usap permukaan sepeda, termasuk ban-ban kecil yang dipakai untuk menyeret sepeda saat dilipat.
Termasuk dalam urusan sepeda. Padahal, sepeda yang bagus sebenarnya -mungkin, tak melulu berkaitan dengan soal harga.
• Perkenalkan, Ini KREUZ Sepeda Brompton Made in Bandung yang Laris Manis. . .
Tengoklah apa yang dikatakan Heru Margianto (45), seorang penikmat sepeda asal Bekasi.
Menurut dia, sepeda yang bagus adalah sepeda yang dipakai setiap hari, atau konsisten.
Dengan kayakinan itu pula, Heru yang semula bertubuh tambun, selama masa karantina pandemi COVID-19, mampu menurunkan berat badan hingga delapan kilogram.
"Gue bisa nurunin berat badan dengan cara yang sehat, bersepeda kira-kira 40 kilometer, dua jam. Keluar jam enam, balik jam delapan-lah," kata dia.
Dengan pengalaman itu, Heru merasa, sepeda MTB lokal yang dipakainya dengan konsisten ini sudah cukup disebut sebagai sepeda yang bagus.
"Sepeda gue jauh lebih bagus, dibanding sepeda-sepeda mahal yang teronggok di sudut rumah dan menjadi ' berhala'," ucap Heru.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Brompton Mahal Dikira Sepeda Kreuz Bandung, duh..."
