Update Corona di DI Yogyakarta

Jamu Ginggang di Yogyakarta Diburu Pembeli Saat Pandemi Corona

Tak hanya kalangan orang tua, jamu yang sudah berdiri sejak 1950 ini pun, banyak digandrungi kalangan muda.

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Nanda Sagita Ginting
Rudi Supriyadi (52), generasi kelima pengolah usaha Jamu Ginggang. 

Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan khasiat jamu, sehingga saat disajikan ke pembeli kesegarannya masih terjaga.

Empon-empon hingga Daun Kelor Dipercaya Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dan Tangkal Virus Corona

Selain itu, pengolahan jamu pun masih dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan mesin.

"Pernah dicoba menggunakan mesin ternyata rasanya berbeda sehingga banyak pembeli yang protes. Maka, setelah itu pembuatan jamu terus dilakukan secara tradisional," terang Rudi.

Adapun waktu beroperasi Warung Jamu Ginggang mulai pukul 08.00 WIB sampai 20.00 WIB setiap harinya.

Saat ini, Warung Jamu Ginggang juga melayani pembelian melalui aplikasi ojek online untuk memudahkan pembeli di tengah pandemi Corona.

Rudi berharap, masyarakat tidak hanya mengonsumsi jamu ketika pandemi seperti ini saja.

Namun, dapat dijadikan kebiasaan sebagai gaya hidup yang sehat terutama bagi anak muda. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved