Kisah Inspiratif

Bertahan di Tengah Pandemi, Warga Sleman Sukses Jadi Pengusaha Wastafel Portabel Usai Alami PHK

Saat sejumlah perusahaan mulai gulung tikar dan ribuan orang kehilangan pekerjaan, sebagian diantaranya masih berusaha menggeliat.

Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Sejumlah kelompok pemuda di Dusun Paten, Tridadi, Kabupaten Sleman sukses merintis usaha wastafel portabel usai di PHK akibat pandemi Covid-19. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kreativitas kadang timbul saat tengah menghadapi situasi terjepit.

Frasa itu mungkin cukup tepat untuk disematkan kepada sosok Nurul Amin Iskandar dan sekelompok pemuda lain di Dusun Paten, Tridadi, Kabupaten Sleman.

Pandemi Covid-19 yang menghantam segala sektor hingga berujung maraknya pekerja yang kehilangan mata pencaharian sehari-hari membuat mereka tak patah arang.

Membuat optimisme dan kegigihan Amin dan teman-teman patut diacungi jempol. 

BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 19 Juni 2020, Ada Satu Tambahan Kasus Baru

Amin dan sekelompok temannya mesti berdamai dengan kenyataan usai di PHK akibat pandemi Covid-19.

Mereka sebelumnya bekerja di berbagai sektor seperti restoran, hotel hingga jasa sablon kaus. 

Saat sejumlah perusahaan mulai gulung tikar dan ribuan orang kehilangan pekerjaan, sebagian diantaranya masih berusaha menggeliat.

Bahkan menciptakan peluang usaha baru.

Amin dan rekan-rekan adalah satu diantaranya. 

Mereka seakan membaca peluang usaha yang cocok untuk bisa bertahan hidup di tengah pandemi yang kian sulit.

Pilihan akhirnya jatuh pada ide membuat wastafel portabel untuk cuci tangan dengan model pedal kaki. 

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Diskusikan Zona Warna

Inisiatif ide untuk membuat wastafel portabel ini lahir dari Amin yang kemudian mengajak para pemuda di Dusun Paten.

Gayung bersambut jadilah mereka membuat usaha itu hingga kini. 

Amin menerangkan, ide membuat wastafel portabel dengan sistem menggunakan pedal kaki ini didapatnya usai menonton video di YouTube.

Dari video itu kemudian Amin mencoba mengaplikasikannya.

Setelah masa mencoba-coba hingga akhirnya produk yang dihasilkan dirasa cocok, Amin mengajak sejumlah pemuda di tempatnya tinggal.

Ide usaha membuat wastafel portabel inipun disambut dengan baik oleh para pemuda yang kebetulan turut menjadi korban PHK.

Pemkot Yogya Jamin Biaya Penanganan Pasien Covid-19

"Saya melihat tutorial di YouTube, mencermati kok sepertinya bisa membuat wastafel portable dengan pedal kaki ini. Saya lihat banyak teman-teman di kampung yang kena PHK, saya ajak berpikir bersama dan akhirnya produksi. Teman-teman di sini bisa kerja lagi," ujar Amin kepada wartawan Jumat (19/6/2020).

Amin menuturkan, awalnya pembuatan wastafel portabel ini hanya melayani permintaan warga sekitar.

Namun, berbekal promosi mulut ke mulut lama kelamaan produk wastafel portabel tersebut juga dipesan oleh peminat dari luar desa. 

"Sejak dua bulan lalu permintaan membuat wastafel mulai meningkat. Banyak yang mulai memesan. Tiap hari kami produksi 10 sampai 15 wastafel dan total sampai sekarang sudah 350 unit, semuanya alhamdulillah sudah dipesan. Berkah untuk teman-teman yang kemarin tak lagi bisa bekerja, kini punya mata pencaharian lagi," tutur Amin semringah. 

Amin mengatakan, satu unit wastafel portabel buatan pemuda Dusun Paten ini dihargai dari Rp750 ribu hingga Rp1 juta.

Dinsos Kota Yogya Bakal Berikan Hibah Rp15 Juta untuk 15 KUBE

Amin merinci bahwa, saat ini banyak pemesan wastafel portabel berasal dari institusi pemerintahan maupun dari universitas di sejumlah tempat di Yogyakarta.

"Alhamdulillah mulai banyak yang pesan. Ada dari kampus, kantor pemerintahan maupun pasar. Yang terpenting usaha ini bisa membawa manfaat baik untuk kami maupun orang lain agar lebih aman dalam beraktivitas, menjaga kebersihan," urai Amin.

Seorang pemuda lain bernama Muhammad Maruf yang turut serta membuat wastafel portabel mengaku bersyukur dengan banyaknya orderan yang masuk.

Maruf menyebut di masa pandemi virus corona ada pemasukan bagi dirinya yang baru saja di PHK.

"Saya dirumahkan kemarin karena Covid-19. Ya ini bisa kerja, sangat membantu karena bisa dapat penghasilan lagi," ungkap Maruf. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved