Inilah Penampakan Babi Hutan Aneh yang Miliki Kaki dan Taring Tak Lazim

babi hutan yang ditemukan Bawor sekitar tiga bulan lalu itu mempunyai keunikan, yaitu jari kakinya mirip seperti ayam.

Editor: Iwan Al Khasni
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Babi berkaki aneh di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (15/6/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM Banyumas --- Beberapa waktu lalu masyarakat Banyumas dibuat heboh dengan babi hutan milik salah seorang warga bernama Tukirin alias Bawor yang memiliki keanehan pada bagian jari kakinya.

Seperti dilansir Tribunjogja.com dari Kompas.com, babi hutan yang ditemukan Bawor sekitar tiga bulan lalu itu mempunyai keunikan, yaitu jari kakinya mirip seperti ayam.

Selain itu, babi hutan aneh tersebut juga hanya mau makan nasi matang dan lauk dengan ditemani minuman seperti teh ataupun kopi.

"Ada celeng (babi hutan) kok kakinya seperti ini. Saya lihat kok jarinya ada empat, kaki depan empat, kaki belakang empat," ujar Bawor ketika ditemui di rumahnya pada Senin (15/6/2020).

Belum berhenti sampai di situ, taring babi hutan milik Bawor ini juga terbilang aneh karena nggak tumbuh ke atas seperti pada umumnya, melainkan ke samping.

"Kalau yang ini tiap pagi saya kasih makan nasi hangat sama rica-rica daging celeng. Habis itu dikasih minum teh atau kopi, air putih mentah enggak mau," kata Bawor.

Melihat fenomena tersebut, Kepala BKSDA Cilacap Dedi Rusyanto mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat memicu keanehan pada babi hutan milik Bawor.

Dedi menjelaskan, kelainan tersebut bisa dipicu perkawinan sedarah ataupun gangguan kehamilan pada induk karena mengalami luka saat dikejar predator di habitatnya

"Tapi biasanya lebih condong atau mendekati karena faktor genetika, karena dekatnya perkawinan keluarga indukan. Itu kan bisa terjadi juga pada manusia dan tumbuhan," jelas Dedi

Mengenai makanan yang juga terbilang tak lazim, Dedi menduga babi hutan itu mengalami stres dan nantinya akan kembali normal seperti teman-temannya yang lain.

Babi Dievakuasi

Kepala Desa Pekuncen, Karso mengatakan, babi hutan tersebut dievakuasi ke suatu tempat agar tidak menimbulkan kerumunan massa di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

"Situasi terbaru terkait keberadaan babi hutan di desa kami, untuk saat ini babi tersebut sudah dievakuasi, sudah diamankan di suatu tempat yang aman," kata Karso saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Karso mengatakan, babi tersebut dievakuasi oleh pemiliknya sendiri, Tukiran alias Bawor atas permintaan dari camat setempat.

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena ada Covid-19 ini, babi diamankan. Dari pemiliknya responnya positif, artinya bersedia mengevakuasi babi hutan itu sendiri, tidak dievakuasi oleh petugas," ujar Karso. Sebelum dievakuasi, kata Karso, babi hutan tersebut telah diperiksa oleh dokter hewan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved