Yogyakarta

Dampak Pandemi Covid-19, 72 Ribu KK di DIY di Ujung Garis Kemiskinan

Meski diprediksikan angka kemiskinan di DIY akan bertambah, namun sampai saat ini Dinas Sosial (Dinsos) DIY masih belum melakukan pendataan secara pas

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Ignatius Sukamto, Kasi Fakir Miskin Masyarakat Pedesaan Perkotaan dan Pesisir, Rabu (17/6/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Meski diprediksikan angka kemiskinan di DIY akan bertambah, namun sampai saat ini Dinas Sosial (Dinsos) DIY masih belum melakukan pendataan secara pasti.

Besar kemungkinan pertambahan penduduk miskin di DIY bersumber dari penerima bantuan perluasan akibat dampak Covid-19.

Meski indikator tersebut cukup lemah, namun faktanya mereka yang menerima bantuan dari kelompok perluasan tersebut masuk ke dalam desil lima atau kelompok ke lima yang termasuk kategori rentan miskin.

Kepala Seksi (Kasi) Penanganan Fakir Miskin Pedesaan Perkotaan dan Pesisir, Dinsos DIY, Ignatius Sukamto menyebut, ada tiga kategori penerima bantuan akibat dampak Covid-19 di DIY.

Angka Kemiskinan di DIY Berpotensi Meningkat, DPRD Ingin Pemda Jangan Fokus Infrastruktur Dulu

Pertama, mereka termasuk ke dalam daftar Program Keluarga Harapan (PKH) yang kedua, masyarakat penerima bantuan sembako reguler dari pemerintah daerah dan pusat.

Yang ketiga, mereka tarmasuk penerima bantuan sembako perluasan.

Kelompok ini merupakan data terbaru dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Pria yang akrab disapa Kamto ini pun menjelaskan, ada lima desil atau pembagian kelompok kategori miskin.

Desil pertama hingga ke empat merupakan masyarakat yang benar-benar pasif atau jika tidak mendapat bantuan, keberlangsungan hidupnya akan terancam.

Sementara desil ke lima, mereka termasuk kelompok rentan miskin, sehingga bantuan yang diberikan hanya sebagai stimulan dan lebih kepada pembinaan.

"Nah, kalau mereka penerima bantuan sembako perluasan ini termasuk desil ke lima. Belum termasuk penduduk miskin, namun perlu stimulan agar tidak jatuh miskin," katanya saat dijumpai tribunjogja.com, Rabu (17/6/2020).

Ia menyebut, ada sebanyak 76.724 Kepala Keluarga (KK) yang termasuk penerima bantuan sembako perluasan dari pemerintah pusat.

Sedangkan indikator termasuk masyarakat rentan miskin ada 24 penilaian. Satu di antaranya Kamto menyebut adanya pengangguran yang masih ditemui di tengah kehidupan masyarakat.

Dewan: Kemungkinan Pengangguran dan Kemiskinan Bertambah Banyak

Meski penerima sembako perluasan tersebut dikategorikan sebagai warga yang rentan miskin, namun hal itu belum bisa dikatakan sebagai potensi terbesar penambahan angka kemiskinan di DIY.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved