Gunungkidul
Bantah Isu Berantai, Pamela 9 Wonosari Pastikan Belum Ada Karyawannya Positif COVID-19
Ngatno turut membantah sekaligus mengklarifikasi rumor yang beredar di masyarakat beberapa waktu lalu, bahwa ada kasir Pamela 9 yang dinyatakan positi
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 105 karyawan Swalayan Pamela 9 Wonosari, Gunungkidul menjalani pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) pada Rabu (17/06/2020).
Brand Manager Pamela 9, Ngatno menyatakan pemeriksaan ini sebagai bentuk antisipasi.
Ngatno turut membantah sekaligus mengklarifikasi rumor yang beredar di masyarakat beberapa waktu lalu, bahwa ada kasir Pamela 9 yang dinyatakan positif COVID-19.
"Saya tegaskan sampai saat ini belum ada indikasi karyawan kami positif COVID-19, itu berita bohong," kata Ngatno.
• KPU dan Bawaslu Aktif Kembali, Tahapan Pilkada Gunungkidul Siap Dilanjutkan
Ia sendiri mengetahui informasi yang beredar lewat grup percakapan tersebut.
Manajemen Pamela 9 kemudian melakukan konfirmasi.
Berdasarkan konfirmasi dari pihak yang disebut, pihaknya memastikan tidak pernah mengeluarkan pernyataan serupa.
Sehingga Ngatno pun berani mengklaim bahwa informasi tersebut bohong.
"Pemeriksaan RDT ini juga salah satu upaya kami untuk menangkal isu tersebut," jelasnya.
Klarifikasi secara tidak langsung juga diberikan oleh Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Gunungkidul, Diah Prasetyorini. Diah menyatakan pemeriksaan RDT di Pamela tidak terkait dengan tracing (penelusuran) pasien positif COVID-19.
Menurutnya, pemeriksaan RDT ini lebih sebagai bentuk kewaspadaan, terutama di tempat-tempat keramaian seperti pasar tradisional hingga toko modern.
Sebab potensi penularan COVID-19 di tempat tersebut tergolong besar.
• Tetap Buka, Swalayan di Gunungkidul Terapkan Protokol Pencegahan COVID-19 Mandiri
"Apalagi kasus positif COVID-19 yang berkategori OTG (Orang Tanpa Gejala) juga banyak. Berdasarkan 50 kasus di Gunungkidul sampai saat ini, hanya 5 sampai 6 kasus yang bergejala," papar Diah.
Meski begitu, Ngatno mengatakan pihaknya tetap waspada dengan meminta seluruh karyawan hingga pengunjung mematuhi protokol kesehatan yang ketat.