Kisah Tukang Cukur Rambut di Alun-alun Utara Yogyakarta, jadi Langganan Bule Amerika

Kisah Tukang Cukur Rambut di Alun-alun Utara Yogyakarta, jadi Langganan Bule Amerika

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA/Miftahul Huda
Aminudin begitu telaten mencukur rambut pelanggannya, Selasa (16/6/2020) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Semangat Aminudin, warga Jalan Tukangan, Kelurahan Tegalpanggung, Kota Yogyakarta ini tak pernah padam.

Amin, sapaan akrabnya ini masih terus bertahan memberikan pelayanan terbaiknya kepada pelanggan setianya saat memangkas rambut.

Dengan diselingi obrolan mulai yang ringan hingga isu-isu berat, tentang politik, kriminal hingga rumah tangga, bapak kelahiran tahun 1968 ini nampak telaten merapikan rambut pelanggannya.

Jemarinya nampak berhati-hati ketika memegang kepala pelanggan siang itu, tak lupa ia memastikan rata kanan-kiri hasil cukurannya.

"Begini cukup, pak?" tanyanya kepada pelanggan seorang pria.

Bapak dua anak ini memang selalu terlihat ceria, dan bersemangat. Mungkin itu yang membuat pelanggannya betah dan selalu kembali memakai jasa cukur rambutnya.

"Jadi meski banyak di luar sana ada tukang cukur modern anak-anak muda, saya tetap punya pelanggan sendiri. Lagi pula Gusti Allah itu adil kalau kasih rejeki ke orang," katanya, mengawali obrolan, Selasa (16/6/2020)

Amin memulai usahanya sejak tahun 2002. Sebelum itu ia sempat ikut bersama jasa pangkas rambut di Kota Yogyakarta.

Ia juga pernah menjadi buruh harian lepas di salah satu perusahaan kontraktor. Namun siapa sangka, jika Amin menjadi langganan para turis asal Amerika Serikat yang setiap kali datang ke Yogya selalu mampir ke tempat cukurnya.

Petani di Bantul Ini Raup Untung Melimpah dari Hasil Panen Edamame

Dua Kelompok Remaja di Yogyakarta Terlibat Baku Hantam, Bermula dari Saling Tantang via Medsos

Videonya saat memangkas rambut orang Amerika tersebut juga sudah beredar di Youtube.

"Ada videonya di Youtube. Saya tidak tahu siapa yang meluncurkan," katanya.

Sampai sekarang, ia mengaku masih berhubungan baik dengan pria asal Amerika tersebut.

Lantaran berada di bawah pohon beringin di sisi Barat, Alun-alun Utara, ia menamai tempat pangkas rambutnya dengan sebutan Misbar akronim dari Gerimis Bubar.

Mengapa demikian, ia menjelaskan, suatu ketika sekitar lima tahun yang lalu, Amin mendapat satu pelanggan.

Ia tidak memprediksikan sebelumnya jika akan turun hujan secara tiba-tiba. Saat itu hasil cukurannya baru separuh jalan.

"Langsung saya kukuti (rapikan) barang-barang saya. Kami berdua lari cari tempat berteduh," kenangnya sembari tertawa.

Bicara penghasilan, Amin enggan meeinci berapa penghasilan perharinya.

Karena menurutnya, hasil dari pangkas rambutnya selalu tak menentu.

Terkadang satu hari bisa lima, kadang sampai 14 pelanggan.

"Kadang juga tak dapat pelanggan sama sekali. Ya bergantung sama hujan dan tidaknya," candanya.(Tribunjogja/Miftahul Huda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved