Hikmah di Balik Pandemi Virus Corona, Lusi Sukses Pasarkan APD Motif Batik Lurik

Hikmah di Balik Pandemi Virus Corona, Lusi Sukses Pasarkan APD Motif Batik Lurik

Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting
Lusi Ekawati pemilik 'Benang Lusi', saat menunjukan koleksi terbarunya faceshield topi lurik, Selasa (16/06/2020). 

TRIBUNJOGJA, YOGYA - Di tengah pandemi virus corona, permintaan alat pelindung diri (APD) di tengah-tengah masyarakat mengalami peningkatan cukup signifikan.

Peluang itu pun ditangkap oleh Lusi Ekawati (47) untuk memproduksi APD dengan motif batik lurik.

Pemilik usaha Benang Lusi yang berlokasi di Kota Yogyakarta ini merupakan desainer baju batik lurik.

Namun, akibat dampak Corona membuat produknya tak laku.

Kondisi itu sempat membuatnya kebingungan karena sulit untuk memasarkan baju-baju karyanya.

Di tengah kebingungannya, Lusi akhirnya mendapatkan ide untuk memproduksi APD karena melihat peluangnya terbuka sangat lebar.

Agar APD yang diproduksinya memiliki ciri khas, Lusi pun membuat dengan menggunakan kain batik lurik yang selama ini memang sudah menjadi spesialisasinya.

"Saat wabah pandemi penjualan produk baju lurik tidak ada yang laku. Lalu, muncul lah ide untuk memproduksi APD karena permintaan yang cukup tinggi juga," jelas Lusi kepada Tribunjogja.com, Selasa (16/06/2020).

BLK Sleman Mulai Gelar Pelatihan Secara Tatap Muka, Peserta Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Percepat Pengujian Virus Corona, Pemkot Yogya Ajukan Mobil PCR dan Cartridge COVID-19 ke Pusat

Produk APD kain batik lurik yang diproduksi Lusi pun mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Angin segar itupun dimanfaatkan oleh Lusi untuk terus memproduksi APD mulai dari masker hingga faceshield.

Dengan harga yang sangat terjangkau, APD yang diproduksi oleh Lusi inipun banyak diminati oleh masyarakat.

Untuk masker motif batik lurik, Lusi menjualnya dengan harga Rp 5000.

Sedangkan masker yang berbentuk scuba dihargai Rp8.000 hingga Rp10.000 tergantung motifnya.

Selain itu, ia juga menjual faceshield batik lurik. Untuk faceshield biasa dijual seharga Rp15.000 sedangkan faceshield lengkap dengan topi batik lurik dihargai Rp70.000.

"Dulunya untuk masker yang dibuat hanya polosan, itu saja permintaannya sudah tinggi dalam sehari bisa mendapatkan pesanan sampai 500 helai masker kain," terang Lusi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved