Ketua Komisi B DPRD Yogya Susanto Sebut Belum Semua Pasar Penuhi Protokol Kesehatan
Sejumlah titik pusat keramaian dan aktifitas perekonomian masyarakat di Yogyakarta seperti pasar dan destinasi wisata Malioboro masih butuh penataan.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sejumlah titik pusat keramaian dan aktifitas perekonomian masyarakat di Yogyakarta seperti pasar dan destinasi wisata Malioboro masih butuh penataan guna memastikan protokol kesehatan berjalan baik.
Susanto Dwi Antoro, Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan menegaskan hal tersebut di sela sidak ke Pasar Beringharjo, Pasthy dan kawasan wisata Malioboro.
"Pasar di Kota Yogyakarta belum semua penuhi protokol kesehatan. Pemda harus kerja keras penuhi semua persyaratan cegah covid, mulai perbanyak tempat cuci tangan, skrining dengan cek suhu dan berbagai sarana lain. Masih butuh penataan fasilitas penunjang guna memastikan protokol kesehatan berjalan baik. Di Malioboro, jumlah titik cuci tangan masih minim di pintu masuk, kita segera evaluasi dan mengundang Dinas Pariwisata kota Yogyakarta dan Perindag Yogyakarta untuk protap evaluasi New Normal penanganan Covid-19," kata Susanto Dwi Antoro, Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta dalam rilisnya yang diterima Tribunjogja.com, Jumat (11/6/2020).
Susanto Dwi Antoro menambahkan dalam kunjungan ke tiga titik lokasi aktifitas ekonomi masyarakat tersebut ada sejumlah persoalan yang ditemukan.
Di titik masuk Malioboro yang memiliki dua pintu masuk yaitu di sisi utara dan selatan masih minim fasilitas cuci tangan. Kondisi ini dikhawatirkan membuat antrean panjang apabila ada rombongan wisatawan masuk pasti akan menumpuk karena menunggu giliran.
Barcode bagi pengunjung di pintu masuk tanpa papan petunjuk, sehingga pengunjung harus bertanya dan bisa saja ragu kalau masuk. Titik antrian ini berpotensi penumpukan orang di pintu masuk obyek wisata Malioboro.
"Kita ingin pastikan alur dan protap protokol kesehatan cegah Covid-19 diketahui dan dijalankan. Kalau pas ukur suhu tubuh dengan thermo gun antri, ada penumpukan nanti. Ini butuh evaluasi," kata Susanto Dwi Antoro dari Fraksi PDI Perjuangan.
Langkah pengawasan untuk pemulihan perekonomian rakyat terdampak Covid-19 penting dijalankan termasuk evaluasi pelaksanaan di lapangan.
Di pasar Beringharjo sudah ada tempat cuci tangan di pintu masuk sebelah barat. Hanya ada dua buah kanan dan kiri dan tidak dilakukan proses pengukuran suhu tubuh dengan thermo gun oleh petugas bagi tiap pengunjung dan pedagang yang hendak masuk pasar.
"Sudah ada pembatas untuk lintasan keluar masuk di dalam kawasan Beringharjo barat atau zona batik dan pakaian. Tapi tetapi butuh pengawasan petugas agar tetap menjaga jarak. Kesadaran memakai masker juga butuh diingatkan oleh petugas, ini penting agar upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 segera tuntas," kata Susanto Dwi Antoro, Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta.
Secara khusus, berkaitan dengan segera berakhirnya masa tanggap darurat Covid-19 pada akhir Juni 2020 untuk DIY maka langkah antisipasi berkaitan dengan penambahan fasilitas untuk cuci tangan di fasilitas publik seperti pasar dan titik wisata harus dipastikan lebih banyak tersedia dan mudah diakses.
"Adanya aktifitas perdagangan yang mulai meningkat di pasar Beringharjo,
maka kita rekomendasi rapid test unutk pedagang beringharjo barat atau pedagang pakaian. Ini untuk memastikan semua pedagang bebas Covid-19," kata Susanto Dwi Antoro.
Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta menyatakan langkah rapid test di titik keramaian yang banyak aktifitas masyarakat, seperti pasar, mall dan fasilitas publik lain penting lebih banyak dilakukan.
Siapa saja yang beraktifitas di luar, harus selalu jalankan protokol kesehatan untuk cegah Covid-19. Selalu jaga kesehatan, rajin cuci tangan dan menggunakan masker.
"Sesuai dengan rekomendasi kita ke Pemda soal pencegahan dan penanganan Covid-19, ada 7 langkah pitulungan program penanganan penyakit menular baru ini. Skrining dengan rapid test di pusat keramaian bisa jadi alat dan data guna tindakan lanjutan bagi mereka yang positif terpapar Covid-19," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan. (rls)
