Tak Ingin Kalah dari Rusia, AS Kembangkan Rudal Hipersonik Terbaru

Tak Ingin Kalah dari Rusia, Amerika Serikat Kembangkan Rudal Hipersonik Terbaru

Editor: Hari Susmayanti
Twitter/Raytheon via Russian Today
Ilustrasi prototipe rudal yang dikembangkan oleh Raytheon. 

Pemerintah Rusia berhasil mengembangkan rudal hipersonik Avangard yang diklaim mampu melewati sistem pertahanan milik AS.

Rudal hipersonik Avangard ini mampu melakukan manuver tajam dengan kecepatan tinggi.

Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan, rudal hipersonik Avangard bisa menahan suhu 2.000 derajat Celsius.

Pada Jumat (27/12/2019), Menteri Pertahanan Sergei Shoigu mengumumkan resimen pertama Avangard telah beroperasi.

Kepala pasukan misil strategis, Jenderal Sergei Karakaev, dalam telepon menuturkan bahwa rudal hipersonik itu ditempatkan di unit Region Orenburg di Ural.

Putin memperkenalkan Avangard sebagai salah satu senjata terbaru Rusia dalam pidato kenegaraan pada 2018 lalu.

Dilansir The Guardian, misil itu diklaim bisa bermanuver tajam saat mengarah ke target, dan membuat sistem pertahanan tak berguna.

Dia mengatakan, generasi terbaru rudal itu bisa menghantam target mana pun di dalamnya, dan melewati sistem milik AS.

Dia menjelaskan, Avangard bisa diluncurkan sebagai rudal balistik antar-benua (ICBM).

Tetapi punya perbedaan spesifik.

Berbeda dengan misil reguler yang jalurnya sudah ditentukan, Avangard bisa berbelok dalam kecepatan tinggi, membuatnya sulit dicegat.

Putin berujar, rudal itu dibuat dari material khusus terbaru yang bisa menahan suhu hingga 2.000 derajat Celsius.

Selain itu, misil tersebut bisa membawa hulu ledak nuklir hingga dua megaton.

"Dia menghantam target seperti meteor," jelas Putin.

Putin sempat menyebut alasan Rusia menciptakan Avangard maupun senjata terbaru lainnya adalah upaya AS dalam mengembangkan sistem pertahanan mereka.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved