Tak Ingin Kalah dari Rusia, AS Kembangkan Rudal Hipersonik Terbaru
Tak Ingin Kalah dari Rusia, Amerika Serikat Kembangkan Rudal Hipersonik Terbaru
TRIBUNJOGJA.COM, WASHINGTON DC - Persaingan antara Amerika dan Rusia dalam menciptakan senjata cangging terbaru terus berlangsung.
Terbaru, Amerika Serikat tengah mengembangkan rudal hipersonik yang kecepatannya melebihi Mach 5.
Senjata terbau milik AS tersebut kini masih dalam tahap pengembangan.
Kabar mengenai pengembangan rudal hipersonik tersebut muncul setelah prototipenya secara tidak sengaja terjatuh dari pesawat pembom.
Misil itu, Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC), adalah proyek gabungan Angkatan Udara dan Badan Proyek Penelitian Senjata Lanjutan (DARPA).
Dikatakan bahwa rudal itu "tak sengaja" terlepas dari pesawat pembom B-52 di tengah penerbangan, dan langsung menghantam tanah.
Dilaporkan Aviation Week, DARPA menolak untuk memberikan detilnya dikarenakan segala informasi dari uji coba itu sifatnya rahasia.
Meski begitu, diyakini HAWC jatuh dekat Pangkalan AU Edwards di California, lokasi militer menguji coba senjata terbaru, seperti jet tempur F-35.
Dilansir Russian Today Rabu (10/6/2020), tidak jelas di mana misil tersebut jatuh.
Diyakini, senjata itu mendarat jauh dari target.
Potongan-potongan rudalnya dilaporkan diambil setelah tumbukan, dengan lokasi di dekat Danau China menjadi lokasi lain yang diduga sebagai tempat mendarat prototipe.
Program HAWC DARPA, yang ingin mengembangkan misil bertenaga scramjet yang mencapai kecepatan hipersonik, kehilangan agenda uji coba beberapa bulan.
Senjata yang menggunakan oksigen sebagai propulsi daripada bahan bakar tangki tersebut kehilangan momentum uji coba pada tahun lalu.
Dengan adanya teknologi pengambilan oksigen, misil itu diharapkan bisa bergerak lebih ringan dan lebih cepat melebihi Mach 5.
• Perubahan Dunia Seusai Kematian George Floyd yang Memicu Kerusuhan di Amerika
• Daftar Harga HP Huawei Terbaru Bulan Juni 2020, Mulai Dari P40 Series Sampai Huawei Mate 20
Senjata Terbaru Rusia
