Yogyakarta
Kualitas Udara Baik, WALHI Minta Pemkot Yogya Perhatikan Fasilitas Pesepeda dan Pejalan kaki
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) DIY berharap penurunanan pencemaran udara di Kota Yogyakarta dapat dipertahankan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) DIY berharap penurunanan pencemaran udara di Kota Yogyakarta dapat dipertahankan.
Direktur Eksekutif WALHI DIY, Halik Sandera mengatakan kualitas udara di beberapa kota selama pandemi COVID-19 memang cenderung membaik, termasuk Kota Yogyakarta. Hal tersebut karena masyarakat cenderung membatasi aktivitas keluar rumah.
"Informasi dari teman-teman di banyak kota memang kondisi kualitas udara, ambiennya membaik. Memang karena polutan perkotaan yang paling besar dari transportasi. Harapannya ini bisa jadi pembelajaran bagi kita, minimnya aktivitas kendaraan bermotor kemudian berdampak pada kualitas udara yang membaik,"katanya pada Tribun Jogja, Minggu (07/06/2020).
• DLH Menyebut Kualitas Udara Kota Yogyakarta Membaik sejak Maret
Ia melanjutkan, momen ini harus dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk berbenah.
Ia melihat saat ini minat masyarakat bersepeda sangat tinggi.
Untuk itu, Pemkot Yogyakarta pun perlu memperhatikan fasilitasi-fasilitas penunjang.
Secara hirarki, pejalan kaki merupakan yang paling tinggi, selanjutnya pesepeda, transportasi publik, kemudian kendaraan pribadi.
Pada masa seperti ini, Pemkot Yogyakarta diharapkan meningkatkan pemahaman masyarakat untuk mengurangi kendaraan pribadi.
"Kalau pandemi ini berakhir, seharusnya juga ada perubahan berkendara, supaya kualitas udara tetap terjaga. Budaya bersepeda masyarakat sangat luar biasa, ini harus didukung oleh pemerintah, dengan memberikan fasilitas. Kita lihat saat ini ruang tunggu sepeda sudah rusak, bahkan tidak terlihat. Nah ini harus dijaga," lanjutnya.
• Angin Bisa Bawa Virus Corona hingga 6 Meter, Droplet Terinfeksi Covid-19 Bertahan 14 Menit di Udara
"Rambu-rambu juga harus jelas. Dan sosialisasi kepada masyarakat juga harus dilakukan, agar saling menghargai. Saat ini kalau tidak ada sepeda, ruang tunggu sepeda digunakan untuk motor. Nah ini kan perlu perhatian juga,"sambungnya.
Selain pesepeda, Pemkot Yogyakarta juga didorong untuk memperhatikan pejalan kaki.
Memang saat ini Pemkot Yogyakarta tengah melakukan perbaikan trotoar, namun hanya dikawasan tertentu saja.
"Jangan hanya membangun Kotabaru, Malioboro, kan sudah bagus. Trotoar di daerah lain juga harus diperbaiki, agar pejalan kaki aman. Kalau fasilitas sudah ada, nantinya diharapkan kendaraan pribadi bisa menjadi moda transportasi terakhir. Hanya digunakan saat darurat dan mendesak saja,"tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)