Daerah Istimewa Yogyakarta Catat Nol Kasus Baru Pasien Positif Covid-19

pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DI) mengumumkan 0 kasus baru Covid-19 di DIY pada 22 Juni 2020

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Hasan Sakri
PERSIAPAN NEW NORMAL. Pengguna jalan melintasi kawasan simpang emapat Tugu, Kota Yogyakarta, Selasa (26/5/2020). 

Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 6.843 orang.

Mengapa DIY Nol Kasus Baru Positif COVID-19 Selama 2 Hari Beruntun? Berikut Penjelasannya

PKL Malioboro

BERDAGANG DENGAN AMAN. Pedagang kaki lima Malioboro menata barang daganganya saat akan berjualan di jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (1/6/2020). Sejumlah PKL kembali berjualan setelah tidak berdagang semenjak merebaknya pandemi virus Corona dengan memperhatikan protokol kesehatan, dengan penggunaan masker dan pelindung.
BERDAGANG DENGAN AMAN. Pedagang kaki lima Malioboro menata barang daganganya saat akan berjualan di jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (1/6/2020). Sejumlah PKL kembali berjualan setelah tidak berdagang semenjak merebaknya pandemi virus Corona dengan memperhatikan protokol kesehatan, dengan penggunaan masker dan pelindung. (TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri)

PKL di kawasan Malioboro nampak mulai menjajakan dagangan mereka. Meski sepi pembeli lantaran tidak ada wisatawan yang datang ke Yogya, namun hal tersebut dilakukan semata untuk menggerakkan lagi roda perekonomian yang terhenti selama hampir 4 bulan belakangan.

Ketua PKL Pemalni Slamet Santoso yang mengayomi PKL di sepanjang Jalan Ahmad Yani Kawasan Malioboro mengatakan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada rekan-rekannya kapan akan memulai kembali 'hidup normal' dari menjajakan aksesoris khas Yogya di kawasan Malioboro.

"Beberapa hari ini sudah mulai buka, mulai Sabtu (30/5) buka karena rapat Jumat (29/5) malam bersama Dinas Pariwisata dan UPT Malioboro. Hasil rapat saya share ke temen-temen. Ini hasil diskusi rapat, terserah kapan mau memulihkan ekonomi secara perlahan," ungkapnya kepada Tribun Jogja, Senin (1/6/2020).

Slamet menambahkan, ia dan teman-teman PKL yang lain tidak bisa menunggu ketidakpastian terkait kapan pandemi ini akan berakhir. Ia mengatakan sektor ekonomi yang bergantung dari pariwisata di Yogya telah macet total sejak Covid-19 terdeteksi di Indonesia, khususnya Kota Gudeg ini.

"Akhirnya sambil kita menunggu dengan tatanan baru, kita mencoba untuk mulai bergerak. Kita mencoba membuka lagi lapak di Malioboro sambil menunggu wilayah yang lain untuk membuka PSBB-nya sehingga mereka bisa keluar dan berwisata lagi ke Yogya tapi dengan beberapa SOP sesuai dengan protokol kesehatan," ungkapnya.

Slamet telah meminta agar anggotanya tertib dan selalu mengenakan masker saat berjualan, menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, menjaga jarak, hingga memakai face shield.

"Kami mandiri menyediakan itu. Kami arahkan (PKL) pakai face shield. Kami siap mendukung Yogya masuk new normal apalagi untuk jadi percontohan tiga wilayah Yogya, Bali, Kepri. Kita buka perekonomian agar berangsur-angsur pulih, apalagi kami tergantung dengan pariwisata," ucapnya.

Ia menambahkan, ada rencana kerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan, Satpol-PP, Dinas Perhubungan, hingga TNI-Polri untuk menjaga pintu masuk ke Malioboro, misal di Abu Bakar Ali.

"Ada pengecekan suhu untuk pengunjung Malioboro. Kalau suhunya 37 derajat ke atas bisa diarahkan ke pemeriksaan ketika sudah new normal. Kita sudah setuju dengan Dinas Pariwisata dan UPT," tuturnya.

Ia pun berharap agar wabah tersebut segera menghilang dan kehidupan normal segera bisa mereka rasakan.

Sebelumnya, ditemui seusai rapat bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan new normal dilakukan untuk memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk kembali bangkit lagi.

"Ekonomi (jalan) itu karena ada supply dan demand. Sekarang supply ada, demand-nya ada nggak. Protokolnya tentu physical distancing, sarung tangan. Intinya new normal ini membuka ruang pada pelaku usaha untuk menjajakan barangnya," bebernya.

Pasien Sembuh di Magelang

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved