Update Corona di Yogyakarta
Mengapa DIY Nol Kasus Baru Positif COVID-19 Selama 2 Hari Beruntun? Berikut Penjelasannya
DIY nol kasus baru positif Virus Corona selama dua hari beruntun. Berikut penjelasan Wakil Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perkembangan kasus positif COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan tren menurun beberapa hari terakhir.
Pada 22-23 Mei 2020 tercatat masing-masing penambahan kasus positif COVID-19 di DIY berjumlah 5 kasus per harinya.
Selanjutnya pada 24 Mei 2020 tercatat penambahan kasus positif Virus Corona sejumlah 1 kasus dan pada dua hari berturut-turut yakni pada 25-26 Mei 2020 tercatat nol kasus baru positif COVID-19 di DIY.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Biwara Yuswantana mengatakan bahwa memang selama 2 hari DIY mengalami zero growth atau tidak ada penambahan kasus positif COVID-19.
• BREAKING NEWS : Dua Hari Beruntun Nol Kasus COVID-19 di DIY, Jumlah Kesembuhan Terus Meningkat
"Selama 2 hari ini, hanya lab BBTKLPP saja yang melakukan uji lab," jelasnya dalam konferensi pers di BPBD DIY, Selasa (26/5/2020).
Lebih lanjut, Biwara menjelaskan bahwa pada 24 Mei 2020 terdapat 109 sampel yang diuji dan diumumkan pada 25 Mei 2020 yakni nol kasus baru positif COVID-19, 2 kasus sembuh, 1 kasus konfirmasi meninggal negatif, 6 kasus negatif dan sisanya digunakan untuk memeriksa sampel OTG.
"Sedangkan untuk tanggal 25 Mei masuk 83 sampel dengan hasil diumumkan pada 26 Mei yakni 0 kasus baru positif Covid-19, 7 kasus sembuh, 2 negatif, dan 2 PDP meninggal " ungkapnya.
Biwara menjelaskan, sampel swab tidak hanya digunakan untuk menguji PDP, namun justru sebagian besar digunakan untuk menguji OTG hasil dari tracing reaktif rapid test.
"Sebagian besar hasilnya adalah negatif, sedangkan apabila hasil positif, maka akan masuk sebagai kategori PDP Positif (kasus positif/terkonfirmasi)," ucapnya.
Uji swab OTG hasil rapid test reaktif dilakukan di Kabupaten Bantul, Sleman, dan Gunungkidul.
Biwara mengatakan, secara berurutan, proses pemeriksaan meliputi tracing dan menggunakan rapid test, hasil reaktif maka dikategorikan OTG reaktif, dilakukan karantina di masing-masing shelter kabupaten, dilakukan uji swab,
dan apabila positif akan dirujuk ke RS Rujukan dan masuk ke dalam kategori PDP Positif.
"Jika hasilnya negatif maka diperbolehkan pulang. Hasil swab untuk OTG reaktif dilakukan sebanyak 2 kali," bebernya.
Kepala BBTKLPP Yogyakarta Irene mengatakan, meski ada libur Lebaran, operasional lab tetap berjalan untuk memeriksa sampel Covid-19 yang masuk baik untuk area DIY maupun sebagian wilayah Jateng yang diampunya.
"Tidak ada penambahan kasus bukan karena libur Lebaran nggak ada pemeriksaan Laboratorium ya. Kemarin kami memeriksa 109 sampel (baru dan evaluasi), Alhamdulillah tidak ada penambahan kasus baru. Kita semua berdoa agar kondisi seperti ini terus terjaga baik," ungkapnya.
(*/kur/ Tribunjogja.com )