Update Corona di DI Yogyakarta

Siapkan 250 Rapid Tes, Pemkot Yogya Siap Rapid Test Acak di Pasar Tradisional Pekan Ini

Tujuan rapid tes acak adalah untuk memastikan Kota Yogyakarta aman dan memastikan tidak ada klaster baru yang berkembang di masyarakat.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
SHUTTERSTOCK
Rapid tes covid-19 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM. YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta bakal melakukan rapid test acak pekan ini.

Sasaran pertama rapid test acak adalah pasar tradisional di Kota Yogyakarta.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan tujuan rapid test acak adalah untuk memastikan Kota Yogyakarta aman.

Selain itu juga guna memastikan tidak ada klaster baru yang berkembang di masyarakat.

BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 2 Juni 2020, Pemda DIY Kembali Umumkan 0 Kasus Baru

"Sifatnya seperti Indogrosir kemarin. Kita rapid test dulu secara acak, kemudian baru kita tracing pengunjungnya. Saat ini kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta sangat landai, makanya kita ingin memastikan tidak ada kasus baru yang berkembang," katanya kepada wartawan, Selasa (02/06/2020).

Untuk melaksanakan rapid test di pasar tradisional, Pemkot Yogyakarta telah menyiapkan 250 rapid test.

Dalam pelaksanaannya, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan berkoordinasi dengan lurah pasar.

"Sudah kita siapkan 250 rapid test. Nanti kalau reaktif langsung swab," terangnya. 

Ia berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya rapid test acak tersebut.

Sebab rapid test acak bertujuan untuk melihat sebaran COVID-19 di tempat publik.

Selain pasar tradisional, rapid test acak nantinya juga akan dilaksanakan di mall hingga cafe. 

Pekan Ini, Pemkot Yogyakarta Bakal Gelar Rapid Test Covid-19 Acak di Pasar-pasar Tradisional

"Sudah dua minggu ini, bahkan tiga minggu ini tidak ada kasus baru yang masuk. Saat ini ada 13 PDP (pasien dalam pengawasan) dari klaster Indogrosir, gereja, dan luar kota. Dari 13, ada 11 PDP masih menunggu hasil swab, yang dua terkonfirmasi positif karena dari luar kota, sudah dirawat sejak 13 Mei lalu," bebernya.

"Makanya dengan rapid test acak ini kita pastikan, apakah benar-benar tidak ada kasus, atau ada kasus yang tidak terdeteksi. Harapannya ya tidak ada kasus baru," sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono mendukung adanya rapid test acak di pasar tradisional.

Menurut dia, pasar tradisional menjadi satu di antara tempat publik yang memiliki potensi penularan COVID-19.

"Ini kan perintah dari ketua gugus tugas, kita menyiapkan saja. Yang jelas kami siap dan mendukung rapid test acak ini. Saat ini semua tempat memiliki potensi penularan, tentu kita harus antisipasi," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved