Yogyakarta
BP2MI DIY Sebut Akan Ada Gelombang Pengangguran Baru dari Pekerja Migran
Persiapan kenormalan baru yang dilakukan pemerintah saat ini tidak berlaku bagi para pekerja migran Indonesia, khususnya yang berasal dari DIY.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Terpisah, pimpinan salah satu perusahaan agensi pekerja migran kapal pesiar, PT. Cemerlang Tunggal Intinusa (CTI) Rafael M Triyanto menambahkan, untuk saat ini ada 50 lebih cruise liner atau kapal pesiar untuk rekreasi yang tidak beroperasi.
• Masih Ada 5000 Pekerja Migran Jateng-DIY yang Tertahan di Luar Negeri
Ia menganggap, kondisi new normal sangat tidak berpengaruh bagi para pekerja migran.
Apalagi, lanjut dia kerusuhan di Amerika membuat kapal-kapal pesiar belum ada yang beroperasi.
"Di Korea Selatan justru tutup rapat. Karena terjadi penambahan kasus secara mengejutkan. Ya ada 50 lebih cruise liner yang tidak beroperasi. Para crew kami tidak berangkat," ungkapnya.
Ia melanjutkan, untuk satu kapal pesiar saja bisa membawahi 10 hingga 15 anak perusahaan sejenis.
Sementara untuk satu kapalnya minimal diisi 700 hingga 1.000 crew atau anak buah kapal pesiar (ABK).
"Harapannya dua bulan ke depan harus sudah ada kepastiannya, untuk para negara-negara tujuan," ungkapnya.
Namun, lanjut dia, harapan besar tersebut menjadi sirna lantaran pemulangan para ABK dan pekerja migran asal Indonesia masih terus dilakukan.
"Tanggal sembilan ini informasinya akan ada pemulangan lagi. Ya ini akan menjadi beban ekonomi yang besar," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)