Kasus Covid-19 di Jawa Timur Melonjak, Ini Faktor Penyebabnya Menurut Pakar Epidemiologi
Dari jumlah kasus infeksi harian, dalam beberapa hari belakangan ini, terjadi tren peningkatan kasus positif Covid-19 di provinsi Jawa Timur
Lakukan pelacakan
Menindaklanjuti temuan itu, Gugus Tugas beserta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur terus melacak orang-orang yang terlibat kontak dengan empat klaster tersebut.
Pemerintah pusat juga memberikan dukungan agar kurva penularan Covid-19 di Jawa Timur bisa melandai.
Dukungan dari pemerintah pusat berupa dua unit mobile polymerase chain reaction (PCR) laboratorium yang masing-masing berkapasitas empat mesin.
Kedua unit mobile PCR laboratorium itu bisa mengetes 800 spesimen dalam sehari yang berarti peningkatan dalam hal kapasitas tes yang bisa dilakukan.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 Bantul 31 Mei 2020, Pasien Sembuh 1 dan Positif Tambah 1
• Sri Sultan HB X Tak Ingin Tergesa-gesa Terapkan New Normal di Wilayah DIY
Menurut Pandu, peningkatan kasus yang disebabkan adanya peningkatan kapasitas tes merupakan sesuatu yang bermakna positif.
Yaitu dengan adanya peningkatan kapasitas tes ini, maka deteksi dan pelacakan pasien positif bisa lebih mudah dilakukan.
"Sehingga kalau ada kabupaten atau kota yang nol kasus atau sedikit, mungkin disebabkan tes yang sedikit juga. Jangan senang dulu," kata Pandu mengingatkan.
Belum penuhi syarat pelonggaran PSBB
Lebih lanjut, Pandu juga menyebut bahwa saat ini belum waktu yang tepat bagi Jatim untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Apalagi melihat paparan data-data penyebaran beberapa hari terakhir.
"Jatim belum memenuhi syarat utama dari epidemiologi (untuk melakukan pelonggaran batasan), bahwa penularan belum terkendali," kata Pandu.
Untuk mencapai status terkendali, syarat utama yang harus dipenuhi adalah tren penurunan jumlah kasus yang konsisten selama dua minggu pengamatan. (kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Kasus Covid-19 di Jawa Timur Melonjak? Ini Penjelasan Epidemiolog..."