Kasus Covid-19 di Jawa Timur Melonjak, Ini Faktor Penyebabnya Menurut Pakar Epidemiologi
Dari jumlah kasus infeksi harian, dalam beberapa hari belakangan ini, terjadi tren peningkatan kasus positif Covid-19 di provinsi Jawa Timur
TRIBUNJOGJA.COM - Kasus penularan infeksi virus corona di Indonesia masih terjadi cukup tinggi.
Berdasarkan data yang masuk hingga Minggu (31/5/2020) pukul 12.00 WIB, diketahui ada 700 kasus baru Covid-19 di Indonesia.
Sehingga total kasus yang dikonfirmasi positif sejak 2 Maret 2020 hingga 31 Mei 2020 sebanyak 26.473 kasus.
Dari jumlah kasus infeksi harian, dalam beberapa hari belakangan ini, terjadi tren peningkatan kasus positif Covid-19 di provinsi Jawa Timur dan wilayah luar pulau Jawa.
Berdasarkan data dari KawalCOVID19 pada tanggal (31/5/2020) Jawa Timur (Jatim) mencatat penambahan kasus baru sebanyak 244 kasus, menjadikannya provinsi dengan penambahan kasus harian terbanyak.
• UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia hingga Senin 1 Juni Pagi, Data Rincian Kasus di 34 Provinsi
• UPDATE TERBARU 1 Juni Jumlah Pasien Virus Corona Dunia, Brasil, USA, Inggris dan Indonesia
Sementara provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) berada di peringkat ke-3 dan ke-5.
NTB mencatat penambahan 42 kasus, sedangkan Sulsel mencatat penambahan 31 kasus.
Dari data yang sama, provinsi Jawa Timur juga terlihat mengalami beberapa lonjakan kasus positif cukup banyak dalam sepekan terakhir.
Pada tanggal (25/5/2020) tercatat ada penambahan 223 kasus baru di Jatim.
Berselang dua hari, yakni pada tanggal (27/5/2020) tercatat ada penambahan 199 kasus di Jatim.
Pada tanggal (28/5/2020) penambahan kasus di Jatim sedikit berkurang, namun angkanya masih cukup tinggi, yakni 171 kasus, kemudian angka tersebut kembali naik pada tanggal (30/5/2020) menjadi 199 kasus.

Faktor peningkatan kasus di Jatim Menurut Pandu Riono, Epidemiolog dari FKM UI, terjadinya tren peningkatan jumlah kasus di luar DKI Jakarta yang bergeser ke Jatim dan wilayah luar pulau Jawa bisa terjadi karena dua faktor.
"Dua faktor yang berpengaruh karena banyak orang yang mudik atau mudik balik, dan peningkatan kapasitas tes pada penduduk yang berisiko," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com (31/5/2020).
Sementara itu, menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, peningkatan kasus di Jawa Timur disebabkan oleh aktifnya empat klaster yang menjadi sumber penularan Covid-19 di sana.
"Jawa Timur ini termasuk daerah yang potensi dari klaster tertentu sangat tinggi. Antara lain dari Gowa, kemudian jemaah tabligh, termasuk juga yang berasal dari dalam yaitu Pesantren Temboro dan Pabrik Sampoerna," ujar Doni seperti diberitakan Kompas.com (27/5/2020).
