Wabah Corona

Enam Tenaga Medis di RSUD Panembahan Senopati Bantul Reaktif Rapid Test

Kepala Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul, Siti Rahayuningsih pun mengatakan, terdapat sekira 20 tenaga medis yang menjalani rapid test setiap hari

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Enam tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Panembahan Senopati Bantul, dinyatakan reaktif rapid test Covid-19.

Rumah sakit plat merah ini memang menggelar test untuk seluruh paramedis, sejak Selasa (26/5/2020), hingga Sabtu (6/6/2020) mendatang.

Kepala Humas RSUD Panembahan Senopati Bantul, Siti Rahayuningsih pun mengatakan, terdapat sekira 20 tenaga medis yang menjalani rapid test setiap harinya.

Ia berujar, sampai dengan Senin (1/6/2020), ada enam paramedisnya yang hasilnya reaktif, sehingga harus ditindaklanjuti.

Masjid Al-Aqsa Kembali Dibuka Setelah Ditutup Sejak Maret Akibat Pandemi Virus Corona

"Ya, ada enam tenaga medis yang hasil rapid testnya reaktif dan harus menjalani swab test, untuk memastikan apakah positif Covid-19, atau tidak," katanya.

Siti menyatakan, setelah dinyatakan reaktif rapid test, para tenaga medis tersebut langsung menjalani isolasi dan tidak bertugas seperti hari-hari biasa.

Menurutnya, hal tersebut wajib dilakukan, karena masih menunggu keluarnya hasil swab test yang tengah diproses laboratorium.

"Kalau ada nakes yang hasil swab testnya positif, ya nanti langsung menjalani perawatan di rumah sakit. Lalu, untuk yang negatif, tetap harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari, sesuai protokol Covid-19," ungkapnya.

Walau begitu, ia mengaku tak bisa merinci deretan tenaga medis yang reaktif rapid test tersebut bertugas di bagian mana saja.

Sebab, paramedis yang yang menjalani rapid test jumlahnya lebih dari 400 orang, dari lini IGD, ruang isolasi pasien corona, poliklinik, hingga radiologi.

Kasus Covid-19 di Jawa Timur Melonjak, Ini Faktor Penyebabnya Menurut Pakar Epidemiologi

"Semua wajib mengikuti rapid test, karena kami ingin memastikan teman-teman nakes yang bertugas di garda depan ini tidak terpapar Covid-19, sehingga pasien yang datang pun merasa tenang," terangnya.

Lebih lanjut, Siti menjelaskan, pihaknya sudah menerapkan prosedur ketat sesuai aturan kepada seluruh tenaga medis yang memberikan pelayanan pada pasien.

Ia mengatakan, langkah ini harus dilakukannya, untuk mengantisipasi keberadaan pasien yang tidak berterus terang.

"Jadi, jangan sampai tenaga medis yang bertugas memberi pelayanan di garda depan ini malah terpapar corona ya, karena ada pasien yang tak jujur," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved