Sleman

Jangan Ada Penolakan Warga ketika Mahasiswa Datang ke Jogja

Bupati Sleman Sri Purnomo berharap agar gugus tugas yang bekerja dari tingkat dusun hingga kabupaten di Sleman dapat berjalan efektif untuk menekan pe

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Bupati Sleman Sri Purnomo 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah DIY memperpanjang masa tanggap darurat hingga akhir Juni 2020.

Terkait hal tersebut, Bupati Sleman Sri Purnomo berharap agar gugus tugas yang bekerja dari tingkat dusun hingga kabupaten di Sleman dapat berjalan efektif untuk menekan penyebaran Covid-19.

"Kondisi kabupaten Sleman, penularan masih terjadi walaupun tren beberapa hari terakhir sudah terkendali," ujarnya saat video conference di Smart Room Dinas Kominfo Sleman, Jumat (29/5/2020) kemarin.

Di Sleman sendiri ada dua klaster besar meliputi jamaah tablig dan Indogrosir.

Pemkab terus melakukan tracing terhadap klaster tersebut agar tidak muncul kasus-kasus baru.

Bupati mengatakan bahwa penanganan virus corona harus dilakukan secara profesional dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pemkab Sleman Akan Lakukan Rapid Test ke Padagang Pasar Juni Mendatang

"Kalau orang lain sudah mengatakan new normal, bukan berarti kita sudah bebas. Di kanan, kiri, depan, belakang kita ada virus corona, tapi kita bisa melaksanakan aktivitas sesuai kompetensi kita denga tetap melaksanakan protap kesehatan. Bagi yang bekerja, baik itu kantoran, pedagang atau di sawah tetap beraktivitas dengan standar protokol kesehatan," ujarnya.

Terkhusus ia menyadari bahwa dalam waktu dekat akan ada arus pendatang mahasiswa yang akan berkuliah di DIY khususnya Sleman yang banyak terdapat perguruan tinggi.

Sri Purnomo mengatakan bahwa ia sudah berkoordinasi dengan perguruan tinggi agar mahasiswa yang datang dapat dapat terjamin bebas dari corona.

"Mahasiswa baru melakukan RDT dengan batas waktu satu minggu sebelum masuk Sleman. Masyarakat khususnya Depok, Ngaglik, Mlati, Gamping, Kalasan, yang mayoritas itu ada kos-kosan mahasiswa harus disiapkan betul," ucapnya.

Bupati mengatakan bahwa mahasiswa adalah bagian dari keluarga masyarakat Sleman. Dengan datangnya mereka ke Sleman maka bisa menggerakan ekonomi juga. Salah satunya adalah jasa indekos.

Alumni Jogja-NTT Salurkan Bantuan Tahap Kedua Bagi Mahasiswa NTT di Yogya yang Terdampak Covid-19

"Maka jangan sampai terjadi penolakan. Dengan syarat terebut maka mahasiswa itu sudap menjalani rapid test dengan hasil non reaktif," ujar Sri Purnomo.

Terlebih mahasiswa yang datang menggunakan pesawat sudah pasti menyertakan hasil rapid test non reaktif sebagai syarat agar bisa memanfaatkan moda transportasi udara ini.

"Kita beri kemudahan, tapi tidak nggampangke (menyepelekan). Artinya mereka kembali dengan nyaman tapi protap kesehtan juga tetap dilaksanakan," imbuhnya.

Sementara itu, Setyo Budi Takarina, Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan dan Informasi UNY mengatakan bahwa pada dasarnya perguruan tinggi sudah menerapkan protokol penanganan Covid-19.

Bantu Siswa Selama KBM Online, BEM FMIPA UNY Inisiasi Program Relawan Belajar MIPA

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved