Update Corona di Yogyakarta
Deteksi Sebaran Virus Corona di Ruang Publik, Pemkot Yogyakarta Akan Gelar Rapid Test Secara Acak
Rapid test acak rencananya akan dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta. Pelaksanaannya diperkirakan setelah hasil swab dan tracing klaster Indogrosir.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Pemerintah Kota Yogyakarta berencana melakukan rapid test acak di tempat-tempat publik yang masih dikunjungi masyarakat. Hal itu dilakukan untuk melihat sebaran kasus COVID-19 di ruang publik.
Namun demikian, Pemkot Yogyakarta belum buru-buru melakukan rapid test acak tersebut. Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan rapid test acak akan segera dilakukan.
Namun ia masih perlu menunggu hasil swab dan tracing klaster Indogrosir.
• BREAKING NEWS : Dua Hari Beruntun Nol Kasus COVID-19 di DIY, Jumlah Kesembuhan Terus Meningkat
"Setelah indogrosir dan gereja,kita akan segera rapid test acak. Memang kita masih menunggu hasil rapid tes dan swab juga,"katanya saat ditemui wartawan di Balaikota Yogyakarta, Selasa (26/05/2020).
Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan rapid test pertama pada pengunjung indogrosir pada 12 hingga 14 April lalu.
Dari 343 pendaftar, hanya 236 saja yang datang ke puskesmas untuk rapid tes. Hasilnya, enam pengunjung reaktif.
Dua pengunjung berdomisili Sleman, dan empat lainnya merupakan warga Kota Yogyakarta.
"Dua orang yang domisili Sleman menjadi tanggungjawab Sleman, sementara yang empat orang sudah menjalani tes swab. Yang empat orang hasilnya hasil swab pertama negatif,"terangnya.
"Rapid tes kedua juga sudah dilakukan bagi pengunjung yang nonreaktif. Hasilnya ada enam juga yang reaktif, makanya kita tunggu dulu hasilnya,"sambungnya.
Heroe menerangkan kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta cenderung landai, sebab tidak ada penambahan yang signifikan.
Jumlah Pasien Pengawasan (PDP) pun tidak ada kenaikan, sedangkan jumlah Orang dalam pemantauan (ODP) cenderung turun.
"Harapannya tren seperti ini bisa dijaga, dan tidak ada lonjakan pada Mei dan Juni. Kalau tidak ada kenaikan, maka prediksi sebaran COVID-19 bisa lebih cepat,"terangnya.
• Pemda DIY Sebut Anggaran Bantuan Sosial Hanya Sampai Juli
Kerja keras
Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta mendapat apresiasi dari Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.