Update Corona di Yogyakarta

Deteksi Sebaran Virus Corona di Ruang Publik, Pemkot Yogyakarta Akan Gelar Rapid Test Secara Acak

Rapid test acak rencananya akan dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta. Pelaksanaannya diperkirakan setelah hasil swab dan tracing klaster Indogrosir.

Tribunjogja.com/Teti
Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti (kiri) dan Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi (kanan) memberikan keterangan pada media di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Selasa (26/05/2020) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Pemerintah Kota Yogyakarta berencana melakukan rapid test acak di tempat-tempat publik yang masih dikunjungi masyarakat. Hal itu dilakukan untuk melihat sebaran kasus COVID-19 di ruang publik.

Namun demikian, Pemkot Yogyakarta belum buru-buru melakukan rapid test acak tersebut. Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan rapid test acak akan segera dilakukan.

Namun ia masih perlu menunggu hasil swab dan tracing klaster Indogrosir.

BREAKING NEWS : Dua Hari Beruntun Nol Kasus COVID-19 di DIY, Jumlah Kesembuhan Terus Meningkat

"Setelah indogrosir dan gereja,kita akan segera rapid test acak. Memang kita masih menunggu hasil rapid tes dan swab juga,"katanya saat ditemui wartawan di Balaikota Yogyakarta, Selasa (26/05/2020).

Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan rapid test pertama pada pengunjung indogrosir pada 12 hingga 14 April lalu.

Dari 343 pendaftar, hanya 236 saja yang datang ke puskesmas untuk rapid tes. Hasilnya, enam pengunjung reaktif.

Dua pengunjung berdomisili Sleman, dan empat lainnya merupakan warga Kota Yogyakarta.

"Dua orang yang domisili Sleman menjadi tanggungjawab Sleman, sementara yang empat orang sudah menjalani tes swab. Yang empat orang hasilnya hasil swab pertama negatif,"terangnya.

"Rapid tes kedua juga sudah dilakukan bagi pengunjung yang nonreaktif. Hasilnya ada enam juga yang reaktif, makanya kita tunggu dulu hasilnya,"sambungnya.

Heroe menerangkan kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta cenderung landai, sebab tidak ada penambahan yang signifikan.

Jumlah Pasien Pengawasan (PDP) pun tidak ada kenaikan, sedangkan jumlah Orang dalam pemantauan (ODP) cenderung turun.

"Harapannya tren seperti ini bisa dijaga, dan tidak ada lonjakan pada Mei dan Juni. Kalau tidak ada kenaikan, maka prediksi sebaran COVID-19 bisa lebih cepat,"terangnya.

Pemda DIY Sebut Anggaran Bantuan Sosial Hanya Sampai Juli

Kerja keras

Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta mendapat apresiasi dari Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved