Idul Fitri 2020
Tak Pulang Kampung, Ini Cara Mahasiswa Rantau di Yogyakarta Rayakan Idul Fitri: Melebur Perbedaan
Mahasiswa rantau di Yogyakarta memiliki cara untuk merayakan Idul Fitri 2020 yang berlangsung di tengah pandemi. Melebur perbedaan
Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Yoseph Hary W
Ia mengaku cukup mengerti bagaimana rasa merayakan hari istimewa, tanpa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
"Natal, kami juga biasa tidak pulang. Tapi, masih bisa merayakan. Kalau sekarang, yang lebaran, kan sembahyangnya pun katanya sudah tidak bisa ramai-ramai (berjemaah). Jadi, namanya keluarga di tanah rantau, harus saling mendukung. Hari raya, tidak boleh sedih-sedih karena sepi," tutur Elfridus.
Sementara, Putera Perdana, Rizal Rumodar, Ayu Kusuma, dan Surya Pranata, yang merayakan, merasa bersyukur, masih bisa merasakan kebersamaan di tanah rantau.
"Terharu sekali. Tidak bisa pulang, tapi ada mereka semua di sini, sedikit terobati lah sedihnya," ungkap Ayu Kusuma, mahasiswi asal Palembang.
Sejak korona mewabah, ia pun harus menjalankan ibadah puasa di Jogja.
Kali ini merupakan kali pertama, ia merasakan Idul Fitri, tanpa berada di sekitar keluarganya di kampung halaman.
"Sebenarnya kemarin masih bisa pulang. Tapi karena pertimbangan mau ujian skripsi, jadi batal. Setelah ujian, larangan mudik sudah berlaku," terangnya.
Berkumpul, menyambut idul fitri, bersama dengan kawan-kawan yang berbeda keyakinan, merupakan bentuk toleransi yang diwujudkan mereka.
Saling bergandengan tangan, dan saling mendukung serta menguatkan, adalah hal yang tidak bisa dinilai dengan apapun, menurut mereka. Terlebih di tengah pandemi dan hari raya Idul Fitri 2020 kali ini.
(*/ air/ Tribunjogja.com )