Update Corona di DI Yogyakarta
Warga Padati Penyaluran Bansos di Desa Argosari
Lurah Argosari sudah membuat skema 3 sesi penyaluran dengan tujuan agar semua warga bisa tetap dilayani dan tidak terjadi kerumunan.
Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Irvan Riyadi
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Desa Argosari, Kapanewon Sedayu, Bantul mulai menyalurkan bansos yang bersumber dari APBD DIY, Jumat (22/5/2020).
Dari antrian yang terlihat di halaman kantor Kalurahan, warga mengabaikan anjuran physical distancing.
Akses satu pintu untuk masuk dan mendapatkan pelayanan terkait penyaluran dana bansos dipadati warga yang mulai berdempet-dempetan.
Beberapa warga bahkan mengeluhkan pelayanan yang terkesan lambat oleh petugas di Kalurahan.
Satu di antaranya, Barno (60).
Ia mengaku, berdasarkan undangan harusnya ia sudah dapat dilayani untuk penyaluran bansos.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 Bantul 21 Mei 2020, 8 Pasien Dinyatakan Sembuh
"Undangannya kan, saya sesi ke 3, lha itu sesi satu saja belum kelar. Padahal ini sudah waktunya sesi 3," ungkapnya.
Ia menambahkan, warga yang memadati pintu masuk kantor Kalurahan merupakan warga yang sudah sejak tadi menunggu giliran namun belum juga bisa masuk.
"Itu saja yang ngumpul di situ karena udah kelamaan menunggu. Kita, warga sudah datang lebih cepat, malah prosesnya lambat, kalau warga yang telat, kita juga yang salah. Kalau begini bagaimana, malah dempet-dempetan to," tambahnya.
Ditambahkan Barno, beberapa warga memilih pulang menunggu di rumahnya dan akan kembali lagi setelah dirasa sudah tiba waktu giliran.
Ketika Tribunjogja.com mencoba mengecek keadaan di dalam kantor, sudah sekitar seratusan warga duduk rapi berderet pada kursi yang disediakan.
Mereka menunggu proses verifikasi data, untuk dapat dibuatkan rekening yang berisi dana bansos tersebut.
Sedikit berbeda dengan keadaan di luar, keadaan di dalam jauh lebih tertata dengan jarak masing-masing kursi yang telah diatur.
• Bupati Bantul Berikan Bantuan Sembako kepada Tukang Becak yang Terdampak Covid-19
Suryamtini (47), seorang warga yang baru saja menyelesaikan proses verifikasi menyebut bahwa proses yang dijalani memang cukup detail.