Ada 202 Lokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta Gelar Salat Idul Fitri Berjamaah

Kementerian Agama (Kemenag) RI Kanwil DI Yogyakarta lakukan pendataan terhadap masjid, musala, atau lapangan

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma
Warga Lereng Merapi melaksanakan salat Idul Fitri di lapangan INSTIPER, Kalitengah Kidul, Glagaharjo, Cangkringan,Sleman, Rabu (5/6/2019) 

TRIBUNJOGJA.COM Yogyakarta - Kementerian Agama (Kemenag) RI Kanwil DI Yogyakarta lakukan pendataan terhadap masjid, musala, atau lapangan yang akan tetap melaksanakan ibadah salat Idul fitri 1441 H secara berjemaah di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kepala Subbagian Umum dan Humas, Kemanag RI Kanwil DIY, Ahmad Fauzi mengatakan, pendataan hingga Kamis (21/05/2020) terkonfirmasi ada 202 lokasi se- DIY yang diprediksi akan tetap menggelar salat Idulfitri berjemaah di masjid,musala, maupun lapangan.

"Saat ini, kami masih proaktif untuk mendata lokasi yang kemungkinan akan melaksanakan salat Idulfitri secara berjemaah di masjid,musala, atau lapangan. Pendataan ini dilakukan untuk kepentingan pembinaan," jelas Ahmad saat dihubungi TRIBUNJOGJA.COM, pada Kamis (21/05/2020).

Ahmad pun menambahkan, masjid atau lokasi yang masih tetap melaksanakan ibadah salat Idulfitri secara berjemaah ini, akan tetap diberikan pembinaan dan tindakan persuasif.

Sehingga masih bisa dipertimbangkan terkait pelaksanaan salat Idulfitri secara berjemaah yang dilakukan di masjid, musala atau lapangan.

"Kami masih lakukan pembinaan dan pendekatan terhadap beberapa tempat pelaksanaan salat Idulfitri. Jadi, data 202 lokasi yang cenderung akan menggelar salat Idulfitri berjemaah, diharapkan bisa berkurang dengan memberikan pendekatan dan pembinaan," tutur Ahmad.

Lebih lanjut, Ahmad mengatakan, apabila sudah diberikan pendekatan dan pembinaan ternyata tetap melaksanakan salat Idulfitri berjemaah di masjid, musala atau lapangan. Maka, kami menyarankan untuk memenuhi standar protokol kesehatan.

"Kalau memang harus laksanakan salat Idulfitri seperti itu, kami anjurkan untuk memenuhi seluruh protokol kesehatan terkait wabah Coroma," ujarnya.

Menurut Ahmad, jumlah 202 lokasi yang cenderung melaksanakan salat Idulfitri berjemaah di masjid, musala, maupun lapangan masih tergolong sedikit.

"Jumlah 202 tersebut cukup kecil, jika dibandingkan dengan jumlah seluruh masjid atau musala yang berada di seluruh DIY. Maka, diharapkan tidak ada penambahan,lagi,"ungkapnya.

Demikian, Ahmad pun mengatakan, akan tetap berusaha mengimbau masyarakat untuk melaksanakan salat Idulfitri 1441 H di rumah masing-masing.

"Akan terus kami lakukan pendekatan ke masyarakat untuk menganjurkan salat Idulfitri di rumah masing-masing, bukan di masjid, musala atau lapangan. Karena perlunya kerja sama untuk memutus mata rantai penularan covid-19," pungkas Ahmad.

Pemda DIY mengumumkan tambahan 6 kasus positif Covid-19 di DIY pada 21 Mei 2020. Kasus tersebut tercatat sebagai kasus 212-217. Diketahui bahwa 2 kasus positif Covid-19 pada 21 Mei 2020 merupakan tenaga kesehatan (Nakes) yang bekerja di RSUP Dr Sardjito yakni Kasus 216 dan 217.

Kabag Hukmas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan membenarkan hal tersebut. Namun Banu meluruskan bahwa keduanya merupakan perawat yang tidak memiliki riwayat menangani pasien Covid-19 di ruang isolasi RSUP Dr Sardjito.

Kasus 216 yakni perempuan usia 43 tahun warga Bantul dan kasus 217 perempuan usia 35 tahun warga Kota Yogyakarta mendapatkan hasil positif setelah dilakukan tracing massal terhadap nakes RSUP Dr Sardjito yang berada di salah satu ruang perawatan di mana kedua nakes bertugas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved