Update Corona di DI Yogyakarta
Kecamatan Danurejan Mulai Menyalurkan Bansos dari Pemda DIY
Bansos berupa dana tunai tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak covid-19 dan tidak terdaftar sebagai penerima bansos lainnya.
Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Irvan Riyadi
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Bantuan Sosial dari Pemerintah Daerah Provinsi DIY sudah mulai disalurkan.
Hari ini, Selasa (19/5/2020), di halaman Kantor Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, warga yang berdomisili di Kecamatan Danurejan, tampak sudah berdatangan untuk mendapatkan bansos yang bersumber dari APBD Provinsi DIY tersebut.
Bansos berupa dana tunai tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak covid-19 dan tidak terdaftar sebagai penerima bansos lainnya.
Camat Danurejan, Agus Antariksa menegaskan, penerima bansos ini berbeda dengan penerima bansos sebelumnya.
• Rp 111,8 Miliar Dana Bansos Telah Tersalurkan untuk 310.144 KPM di DIY
"Kalau yang dari Kota, sudah. Ini yang dari Provinsi, memang kita baru mulai hari ini (19/5/2020) sampai besok (20/5/2020). Kita sudah pastikan datanya," terang Camat Danurejan di kantornya, Selasa (19/5/2020).
Penerima bansos di Kecamatan Danurejan mencapai 704 KK dalam lingkup tiga kelurahan.
"Untuk besaran nominalnya, Rp 400 ribu dan akan diberikan selama tiga bulan. Mirip dengan bansos terkait covid lainnya," tambahnya.
Ia juga menambahkan, jika penerima bansos yang bersumber dari APBD DIY ini sebelumnya telah menerima bantuan berupa paket tunai untuk bahan pokok dari pusat.
"Jadi dari bansos DIY ini menggenapi dari bantuan untuk sembako sebelumnya. Nilainya kan Rp 200 ribu, ditambahkan dengan ini maka genap Rp 600ribu, sama dengan yang lain," ungkapnya.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 19 Mei 2020, Positif Bertambah 6 Kasus
Terkait kemungkinan penerima ganda, Camat Danurejan menegaskan kemungkinan tersebut sangat kecil.
"Kalau ganda tidak lah, datanya kita ada. Makanya untuk bantuan ini pun sekalipun kemarin sudah dapat yang untuk sembako, kita verifikasi lagi dengan identitasnya untuk pembuatan rekening," tambahnya.
Namun, ia tidak menampik kemungkinan lain yakni penambahan jumlah calon penerima bansos.
Hal itu bisa terjadi jika ada warga yang belum melaporkan terkait dampak yang dialami terkait covid-19.
"Dari 704 KK itu yang sudah sesuai data. Kalau terdampak, mungkin saja lebih dari itu. Sejauh ini kriteria warga terdampak kan misalnya yang kena PHK atau kebutuhan hidupnya makin sulit karena covid-19, itu yang terdata. Tapi tampaknya sekalipun banyak yang terdampak, mungkin juga keadaan ekonominya masih stabil lah," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)