Cerita ABK Sampai di Yogyakarta dengan Berbagai Cara, Tujuannya Pulang ke Bandung
Agus sudah satu bulan penuh terkatung-katung di pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya. Kapal yang biasa membawanya melaut terjebak lockdown di Suraba
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Iwan Al Khasni
"Dipertigaan bangjo (traffic light) saya berhenti, di sana pasti ada tumpangan mobil pick up ya hanya dengan itu saya mengandalkan untuk sampai ke Jogja ini. Ada saja orang yang mengasih saya makanan," ungkap dia.
Malam kedua ia habiskan di Sragen, seperti malam sebelumnya, Agus pun mengaku hanya tidur di tempat seadanya, di emperan ruas jalan Sragen-Solo.
Lagi-lagi penolakan dari supir truk harus ia terima. Ia menceritakan, tawar menawar antara supir truk pun dilakoni. Namun, para supir tak ingin ambil risiko.
"Hanya mobil pick up saja yang bersedia membawa saya sampai ke Solo. Dari solo ke Jombor, saya juga numpang mobil pick up," ujar dia.
Ia pun sampai ke Jogja dengan selamat sekitar pukul setengah tiga sore. Saat ini, Agus hendak melanjutkan perjalanan menuju Kebumen dan menanti tumpangan untuk selanjutnya ke Cilacap dan terus ke Barat menuju Tasik.
"Tidak masalah, kehidupan di laut jauh lebih keras dibandingkan di darat. Jadi ini bukan menjadi masalah besar. Yang terpenting saya bisa sampai ke kampung halaman dengan selamat, entah kapan," pungkasnya. (hda)