Ayatollah Ali Khamenei Nyatakan Pasukan AS Akan Terusir dari Irak dan Suriah

Ayatollah Ali Khamenei Nyatakann Pasuka AS Akan Terusir dari Irak dan Suriah

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
AFP PHOTO/IRANIAN SUPREME LEADER
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. 

TRIBUNJOGJA.COM, BEIRUT - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pasukan AS akan terusir dari Suriah dan Irak.

Ia menambahkan pernyataan itu merupakan tanggapan terhadap Amerika Serikat yang memicu perang dan memberi dukungannya kepada terorisme dan ketidakadilan.

Khamenei mengatakan selama pertemuan video dengan mahasiswa, perilaku AS, munculnya peperangan, perkembangan terorisme, dan lain-lain bias mengucilkan AS di dunia.

Pernyataan Ali Khamenei dipubikasikan Kantor Berita Republik Islam (IRNA), dan jaringan berita Al Masdar News yang memantau dari Beirut, Lebanon, Senin 918/5/2020).

"Tentu saja, Amerika tidak akan tetap di Irak dan Suriah," kata Khamenei seraya menambahkan, mereka (pasukan AS) akan diusir dari kedua negara ini.

Pemimpin tertinggi Iran itu menganggap masyarakat dan sistem Amerika tidak lagi menarik bagi banyak orang. Amerika menurutnya telah menjadi orang buangan.

"Republik Islam tegak dalam perjuangan besar menghadapi ketidakadilan dan kesombongan,” katanya

Kementerian Luar Negeri Iran mengumumkan, sebelumnya Minggu, Duta Besar Swiss di Teheran (mewakili kepentingan Amerika) telah dipanggil.

Kekhawatiran China Hadapi Gelombang Kedua Virus Corona, Muncul Kluster Baru di Jilin

Kepadanya disampaikan peringatan kepada AS yang secara terbuka berusaha mencegat atau menghalangi pergerakan kapal tanker minyak Iran di perairan internasional.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menganggap ancaman AS terhadap tanker minyak Iran yang menuju Venezuela adalah ilegal dan berbahaya.

"Ancaman Amerika adalah ilegal dan berbahaya, dan mereka adalah bentuk pembajakan dan ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan internasional," kata Zarif dalam pesan kepada Sekretaris Jenderal PBB.

Seiring dengan kata-kata keras dari Teheran, di Baghdad Perdana Menteri Irak yang baru, Mustafa Al-Kazemi, akhir pecan lalu difoto mengenakan seragam Hashd Al-Shaabi (Popular Mobilization Unit atau PMU).

PMU ini merupakan kelompok paramiliter kelompok Syiah Irak, dan telah diintegrasikan secara resmi ke Angkatan Bersenjata Irak.

Pasukan AS dan Israel berkali-kali menggempur basis-basis dan pangkalan PMU di berbagai provinsi di Irak guna mencegah mereka jadi kepanjangan Iran.

Kejutan PM Irak terjadi saat ia mengunjungi markas besar PMU di Baghdad. Beberapa foto menunjukkan Kazemi mengenakan seragam Hashd Al-Shaabi sebagai bentuk dukungan kepada pasukan paramiliter.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved