Kisah Inspiratif
Kisah ABK yang Sempat 2 Hari Berenang di Perairan Jepara, Kini Mencari Tumpangan ke Kampung Halaman
Pria yang sudah puluhan tahun berprofesi sebagai ABK ini pun tak tahu, harus pulang menggunakan moda transportasi apa.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jika harus disuruh memilih, mungkin sebagian Anak Buah Kapal (ABK) mengatakan tetap melaut dengan pertumbuhan ekonomi yang terus melaju.
Hal itu juga diakui seorang ABK asal Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat bernama Agus Siregar.
Pria berusia 56 tahun ini hanya satu dari diantara puluhan atau bahkan ratusan ABK yang tak bisa melaut lantaran beberapa wilayah telah berlakukan lockdown.
Agus sudah satu bulan penuh terkatung-katung di pelabuhan Tanjung Perak, Kota Surabaya.
• 22 Hari Lawan Corona, Pemudik Brebes ini Akhirnya Negatif, Berikut Sebaran Pasien Sembuh Indonesia
Kapal yang biasa membawanya melaut terjebak lockdown di Surabaya dan sudah tidak lagi beroperasi.
Akhirnya, Agus pun memilih untuk pulang kampung.
Namun, ia bingung lantaran bus jarak jauh sudah tidak beroperasi mulai April lalu.
Pria yang sudah puluhan tahun berprofesi sebagai ABK ini pun tak tahu, harus pulang menggunakan moda transportasi apa.
Kapal bugis yang biasa membawanya ke perairan Kalimantan pun sudah tidak beroperasi dan menepi di Tanjung Perak mulai Maret lalu.
Yang ia butuhkan saat ini hanyalah bagaimana untuk sampai di Padalarang dengan selamat.
Meski guratan wajah yang merindukan moment berkumpul untuk merayakan Idulfitri bersama keluarganya di Bandung Barat sana, tak bisa disembunyikan dari sorot matanya yang nanar.
Sudah tiga hari dua malam, Agus berjalan dari Surabaya menuju Yogyakarta.
Rencananya memang ia ingin menempuh perjalanan melalui jalur Selatan, menuju Cilacap hingga ke Tasikmalaya.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 17 Mei 2020, Positif Covid-19 di DIY Bertambah 5 Kasus
Tak terhitung sudah berpuluh kilometer dirinya berjalan.