Pasien Corona Ngamuk Lalu Berusaha Menulari Orang Lain : Saya Peluk Semua, ODP Kamu!
Seorang warga yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona (COVID-19) mengamuk saat hendak dijemput petugas medis
TRIBUNJOGJA.COM, TASIMALAYA - Seorang warga yang dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona (COVID-19) mengamuk saat hendak dijemput petugas medis. Ia bahkan berusaha menulari orang lain dengan cara memeluk.
Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pria berinisial AR (4) tersebut, diketahui positif corona setelah hasil pemeriksaan swab sudah diketahui pada Jumat (15/5/2020) siang.
Namun, AR malah mengamuk dan tidak terima saat dijemput oleh petugas medis.
Pria tersebut sempat berlari mengejar warga yang sedang memegang ponsel dan berada di dekatnya.
• Bakal Hidup Berdampingan dengan Virus Corona, Presiden Jokowi Ajak Terapkan Protokol Kesehatan Ketat
Warga tersebut sebenarnya sedang merekam proses penjemputan pasien.
AR memeluk warga tersebut agar tertular dan menjadi orang dalam pemantauan (ODP).
"Ieu naon (apa sih)? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR di dekat sambil mengejar dan memeluk warga di dekat para petugas medis yang berpakaian hazmat.
• Viral Video Warga Doakan Bidan yang Terpapar Corona, Diawali Lagu Persaudaraan untuk Petugas Medis
Aksi AR tersebut disaksikan tim gabungan TNI dan Polri.
Kejadian itu sempat diabadikan oleh warga sekitar.
Petugas terus berupaya membujuk pria tersebut bersama keluarganya supaya bisa dibawa ke rumah sakit dan dilakukan isolasi mandiri di ruang karantina.
Terlihat salah satu perempuan yang juga keluarga AR berteriak mempertanyakan mengapa ada banyak orang yang datang saat dilakukan penjemputan.
• 22 Hari Lawan Corona, Pemudik Brebes ini Akhirnya Negatif, Berikut Sebaran Pasien Sembuh Indonesia
"Kenapa ini bawa segini banyak," teriak seorang wanita yang mengenakan kaus biru muda di rumah AR.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membenarkan informasi mengenai warga yang mengamuk saat dijemput tim medis.
Menurut Yusuf, penjemputan terpaksa dilakukan karena pasien tersebut menolak menjalani isolasi.