Tak Setuju Relaksasi PSBB, Faisal Basri : Orang Meninggal Gak Bisa Recovery, tapi Ekonomi Bisa
Tak Setuju Relaksasi PSBB, Faisal Basri : Orang Meninggal Gak Bisa Recovery, tapi Ekonomi Bisa
"Jadi ada kesan menganggap ini bukan masalah serius, apakah betul kesan itu ?" tanyanya.
Jokowi mengatakan corona merupakan virus yang berbahaya.
Lanjut Jokowi, pemerintah selalu berusaha membuat kebijakan yang tak menimbulkan kepanikan di masyarakat.
"Tadi di awal sudah saya sampaikan, bahwa ini virus berbahaya, sangat berbahaya, tetapi bisa dicegah dan dihindari," kata Jokowi.
"Tapi kita tidak ingin membuat kebijakan dengan grusak grusuk, yang ini dinilai oleh publik mungkin lamban disitu," kata Jokowi.
"Membuat publik tenang tidak dilihat sebagai sebuah keputusan, itu sudah keputusan, membaut publik tidak panik itu keputusan, agak berbeda disitu," tambahnya.
• KISAH Pasien Pertama COVID-19 Indonesia yang Diumumkan Presiden Jokowi, Sembuh Berbekal Ini
Jokowi menceritakan awal-awal pandemi Covid-19 ini pemerintah juga diremehkan.
Ia mengatakan ada sejumlah ahli yang menilai laboratorium Kementerian Kesehatan tidak bisa dipakai untuk tes PCR.
Padahal, menurut Jokowi, pemerintah sudah berulang kali mengujinya di lab tersebut.
"Kemudian awal-awal lab yang di Kemenkes diragukan, gak bisa itu tes PCR, padahal kita coba bolak-balik, banyak yang menyampaikan ahli-ahli tidak tidak layak untuk uji PCR," ucap Jokowi.
"Ya jangan seperti itulah, sampai sekarang pun gak ada masalah," imbunya.
Jokowi menekankan bahwa PCR, APD hingga masker menjadi rebutan ratusan negara yang terpapar Covid-19.
"Perlu saya sampaikan PCR ini ini rebutan, yang namanya APD, PCR, rapid test, masker semuanya menjadi rebutan 213 negara yang terpapar," kata Jokowi.
Najwa Shihab kemudian menanyakan penilaian Presiden Jokowi atas kinerja Menkes Terawan dalam menangani pandemi Covid-19.
"To the point pak Jokowi, bagaimana penilaian bapak atas kinerja Menteri Kesehatan pak Terawan ? tanya Najwa Shihab ke Jokowi.
