Maria Branyas jadi Salah Satu Manusia Tertua di Dunia yang Sukses Kalahkan Virus Corona

Maria Branyas jadi Salah Satu Manusia Tertua di Dunia yang Sukses Kalahkan Virus Corona

Editor: Hari Susmayanti
Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJOGJA.COM, MADRID - Maria Branyas, nenek berusia 113 tahun di Spanyol menjadi salah satu manusia tertua yang sembuh dari virus corona.

Branyas yang terinfeksi virus corona pada April lalu sudah dinyatakan sembuh setelah hasil tes dinyatakan negatif covid-19.

Branyas sebelumnya terinfeksi virus corona saat berada di panti jompo Santa Maria del Tura di Olof, tempatnya tinggal selama 20 tahun terakhir.

Diberitakan AFP Selasa (12/5/2020), sang nenek 113 tahun itu berjuang mengalahkan virus corona sembari menjalani isolasi di kamarnya.

 "Dia berhasil selamat dari virus itu. Kondisinya baik-baik saja," ujar juru bicara fasilitas.

Branyas dikabarkan menderita gejala sedang.

Juru bicara itu menerangkan, kondisi Branyas baik-baik saja di mana berdasarkan hasil tes terakhir, dia diketahui negatif Covid-19.

Ibu tiga anak itu diberitakan selama beberapa pekan berjuang memulihkan diri, dengan satu pegawai berpakaian lengkap yang boleh memantaunya.

DATA Gugus Tugas COVID-19 Sebaran Kasus Positif Virus Corona di 34 Provinsi Indonesia

WHO Klaim Temukan Lima Terapi yang Efektif Atasi Keparahan Akibat Virus Corona

Dalam video yang dipublikasikan kanal televisi Catalan TV3, Branyas menyebut staf begitu baik sudah bersedia untuk merawatnya.

Saat ditanya apa rahasianya bisa menembus usia 113 tahun, dia hanya menjawab begitu beruntung sudah mendapatkan "kesehatan yang prima".

Panti jompo yang dibangun pada 1969 itu melaporkan beberapa kematian yang berkaitan dengan virus corona, kata si juru bicara.

Putri Branyas, Rosa Moret, menerangkan bagaimana ibunya sudah berada dalam kondisi prima, dan bersiap untuk menceritakan apa yang dia alami.

Sejumlah artikel mengenai Branyas sudah dipublikasikan, di mana dia diyakini sebagai manusia tertua yang masih hidup di Spanyol.

Dia disebutkan lahir pada 4 Maret 1907 di San Francisco, di mana sang ayah yang berasal dari daerah utara bekerja sebagai jurnalis.

Keluarganya memutuskan kembali ke Negeri "Matador" saat Perang Dunia I berkecamuk (1914-1918), hidup melewati sejumlah kejadian penting.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved