Update Corona di DI Yogyakarta

BREAKING NEWS : Hasil Rapid Test Massal Hari Pertama, 20 Orang Pengunjung Indogrosir Reaktif

Rapid test massal hari pertama telah selesai dilaksanakan pada Selasa (12/5) di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman. Pemeriksaan spesimen selesai tepat pada

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
Dok Humas Sleman
Pengunjung Indogrosir yang merupakan Warga Sleman melakukan rapid test massal di GOR Pangukan selasa (12/5) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rapid test massal hari pertama telah selesai dilaksanakan pada Selasa (12/5) di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman.

Pemeriksaan spesimen selesai tepat pada jam 14.50.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan bahwa rapid test massal rencananya diikuti 500 orang peserta yang terdaftar, namun hanya 461 orang yang hadir dan mengikuti test.

Sementara yang tidak hadir, tidak ada keterangan dari para pendaftar.

Peserta Rapid test massal adalah warga Kabupaten Sleman yang berkunjung ke toko grosir Indogrosir di Jalan Magelang, Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta pada periode tanggal 19 April sampai 4 Mei 2020.

Pemkab Sleman Akan Jemput Bola Bagi Pengunjung Indogrosir yang Reaktif Setelah Rapid Test

"Dari hasil test (hari pertama) tersebut, didapatkan 20 orang yang reaktif dan selebihnya negatif," ujarnya.

Joko melanjutkan, bagi peserta dengan hasil reaktif maka akan segera akan dijemput oleh petugas puskesmas di mana warga tersebut bertempat tinggal.

Selanjutnya diantar ke pusat karantina kesehatan, shelter asrama haji.

"Asrama haji yangg kita gunakan gedung muzdalifah terlebih dahulu dengan kapasitas 52 bed. Kalau kurang, baru tambah gedung madinah dengan kapasitas 10 bed. Kalau masih kurang baru aktivasi gedung makkah, dengan kapasitas 96 bed. Jadi total ada 158 bed," urainya.

Ia menyampaikan bahwa secara umum kegiatan rapid test massal berjalan lancar dan berharap dua hari kedepan, juga berjalan dengan lancar.

Nekat Buka Saat Lockdown, Begini Nasib Tragis Dua Hotel di Nigeria

Sementara itu Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan menjelaskan bahwa asrama haji sebelumnya digunakan untuk shelter bagi pemudik yang tertolak warga.

"Penghuni di sana tersisa tiga orang. Dan hasil rapid test kemarin non reaktif semua. Dari tiga orang itu, dua orang sudah dijemput hari ini dan tersisa satu orang," paparnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved