Wabah Corona

Penjelasan Ahli Epidemiologi UGM Terkait Vaksin Covid-19 Bisa disebar di 2021

Setelah itu, akan dilakukan uji coba dengan hewan model, begitu hasilnya cukup baik, proses selanjutnya tahap dua yakni materi akan diuji cobakan deng

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
news.un.org
ilustrasi Virus Corona (Covid-19) 

Berbeda dengan hepatitis, menurutnya mode kekebalan Hepatisis mudah diketahui dan sebagian besar telah diketahui para ahli medis di Indonesia.

Karena kunci menemukan vaksin suatu penyakit, lanjut Doni, para ilmuwan harus mengetahui mode kekebalan dari sebuah virus atau penyakit tersebut.

Normalnya, pembuatan vaksin untuk tahapan satu bisa mencapai lima hingga sepuluh tahun.

Lalu, mengapa Amerika Serikat saat ini sudah mengembangkan dan berandai-andai dalam 2021 bisa diproduksi massal?

Menurut Dosen lulusan Erasmus University Rotterdam ini, para ilmuwan Amerika Serikat sudah mengakumulaai atau mengenal anti gen SARS sejak awal kali virus tersebut muncul beberapa tahun silam.

Akumulasi dari virus SARS itulah kemudian dikembangkan lebih lanjut.

"Itulah yang memudahkan ilmuwan mempercepat proses tahapan awal, kalau umumnya itu butuh proses lima sampai sepuluh tahun," tegasnya.

Lalu bagaimana mode kekebalan virus Corona sebenarnya?

Dalam hal ini, dr. Doni menjawab jika sekarang ini muncul adanya istilah reinfeksi. Diagnosis tersebut menurutnya perlu dipertimbangkan, karena bisa jadi itu merupakan reaktivasi.

Artinya virus yang diperkirakan telah mati, bisa kembali hidup dan aktif kembali menjangkiti pasien yang dinyatakan sembuh.

Fenomena itulah yang membuat mode kekebalan Covid-19 ini sulit dideteksi.

Komunitas Vespa Klaten Aksi Bagi Masker untuk Tangkal Covid-19

"Artinya saat di test anti bodi seseorang rendah, tak terdeteksi. Lalu fase berikutnya meningkat. Ini sebuah implikasi berbeda," terang dia.

Ia melanjutkan, jika reinfeksi, artinya pencapaian mode kekebalan Covid-19 saat berada di tubuh manusia cukup rendah.

Namun, disisi lain para peneliti dilema dengan temuan reaktifasi atau reinfeksi.

Menurut dr. Doni hal itulah yang menyulitkan para ilmuwan menentukan mode kekebalan Covid-19 seperti apa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved