Update Corona di DI Yogyakarta

Kasus Positif Covid-19 di DIY Melonjak Tajam, Ini Rincian Penambahan dan Riwayat Penularannya

Data terakhir dari gugus tugas penanganan Covid-19 DIY, hingga saat ini tercatat 137 orang terinfeksi virus corona di wilayah ini.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Muhammad Fatoni
who.int
Berita Update Corona di Daerah Istimewa Yogyakarta 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami lonjakan tajam penambahan kasus terkonfirmasi covid-19.

Data terakhir dari gugus tugas penanganan Covid-19 DIY, hingga saat ini tercatat 137 orang terinfeksi virus corona di wilayah ini.

Lonjakan tajam terjadi pada Kamis (7/5/2020), dimana terdapat penambahan 15 kasus baru terkonfirmasi positif covid-19.

Angka ini merupakan lonjakan tertinggi yang terjadi di wilayah DIY, sejak pertama kali kasus ini diumumkan hingga saat ini.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, menjelaskan melonjaknya jumlah ini merupakan hasil dari contact tracing atau penelusuran yang telah dilakukan masing-masing wilayah.

UPDATE Virus Corona di Indonesia hingga Jumat 8 Mei 2020 Pagi, Rincian Sebaran Kasus di 34 Provinsi

UPDATE Data Terbaru Pasien Virus Corona Sedunia, Indonesia 36, Malaysia 51, USA 1, Singapura 26

Enam dari 15 kasus tersebut memiliki riwayat kontak dengan kluster Jemaah Tabligh.

Selanjutnya, 10 dari 15 pasien berasal dari Gunungkidul.

"Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada 7 Mei 2020 sebanyak 15 kasus, sehingga jumlah kasus positif Covid-19 di DIY adalah 137 kasus," jelasnya, Kamis (7/5/2020).

Berikut rincian penambahan dan riwayat penularannya :

- kasus 125 perempuan usia 52 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat kontak dengan kluster Jemaah Tabligh

- kasus 126 laki laki usia 45 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat kontak dengan kluster Jemaah Tabligh

- kasus 127 perempuan usia 10 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat kontak dengan kluster Jemaah Tabligh

- kasus 128 perempuan usia 49 tahun asal Kulonprogo dengan riwayat pernah menerima tamu dari Jakarta

- kasus 129 laki laki usia 46 tahun asal Sleman dengan riwayat kontak dengan PDP.

- kasus 130 laki-laki usia 48 tahun asal Bantul dengan riwayat kontak dengan kluster Jemaah Tabligh

- kasus 131 perempuan usia 44 tahun asal Bantul dengan riwayat kontak dengan kluster Jemaah Tabligh

- kasus 132 perempuan usia 64 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat perjalanan dari Klaten

- kasus 133 laki-laki usia 70 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat kontak PDP

- kasus 134 perempuan usia 17 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat kontak dengan kluster Jemaah Tabligh.

- kasus 135 perempuan usia 50 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat anggota keluarga ada yang menjadi PDP

- kasus 136 laki-laki usia 50 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat kerja di Surabaya dan Ngawi

- kasus 137 laki-laki usia 38 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat perjalanan dari Jakarta

- kasus 138 laki-laki usia 34 tahun asal Sleman dengan riwayat perjalanan dari Balikpapan

- kasus 139 perempuan usia 33 tahun asal Gunungkidul dengan riwayat kemungkinan kontak dengan pasien.

"Perhatian sudah dilakukan sejak awal terdeteksi, justru dengan tracing kontak yang optimal ini kita dapatkan kasus-kasus positif lanjutan," bebernya.

Selanjutnya untuk kasus positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 4 orang, sehingga jumlah kasus sembuh menjadi 57 kasus.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Berty Murtiningsih saat ditemui Tribun Jogja di Dinas Kesehatan DIY, Senin (03/02/2020)
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Berty Murtiningsih saat ditemui Tribun Jogja di Dinas Kesehatan DIY, Senin (03/02/2020) (TRIBUNJOGJA.COM / Christi Mahatma)

Kasus sembuh adalah kasus 75 yakni perempuan usia 13 tahun asal Bantul, kasus 88 yakni perempuan usia 32 tahun asal Gunungkidul, kasus 89 yakni perempuan usia 45 tahun asal Gunungkidul, dan kasus 90 yakni perempuan usia 49 tahun warga Gunungkidul.

"Laporan kematian PDP dalam proses laboratorium berjumlah 3 kasus. Ada 2 kasus dari pasien yang sudah diambil swab yakni perempuan usia 56 tahun warga Sleman dan laki-laki usia 13 tahun warga Bantul. Sementara untuk pasien yang belum diambil swab yakni perempuan usia 67 tahun warga Sleman," bebernya.

Gugus Tugas Kabupaten Sleman Fokus Screening Klaster Jemaah Tablig

Ini Tiga Klaster Terbesar Penyebaran Virus Corona di DI Yogyakarta

Laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 7 Mei 2020 adalah total PDP sebanyak 1.021 orang di mana 151 orang masih menjalani perawatan.

Berdasarkan hasil lab, 137 orang dinyatakan positif (57 orang sembuh, 7 orang meninggal dunia), 749 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 135 orang (12 orang meninggal dunia). Sementara itu, total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni 5.224 orang.

Pemkab Sleman Gelar Rapid Test Massal

Pemerintah Kabupaten Sleman akan menyiapkan rapid test masal dengan sasaran masyarakat yang berkunjung ke salah satu supermarket di wilayah Sleman.

Adapun rapid test masal tersebut merupakan upaya setelah ditemukannya kasus positif nomor 79 pada tanggal 24 kemarin.

Dan dari hasil penelusuran ternyata yang bersangkutan adalah karyawan dari salah satu supermarket di Sleman.

Kabag Humas dan Protokol Sleman, Shavitri Nurmaladewi menjelaskan, pada tanggal 2 Mei telah dilakukan rapid test untuk 10 karyawan dan hasilnya lima diantaranya reaktif.

Personel TRC melakukan Rapid test Rabtu (6/5/2020).
Personel TRC melakukan Rapid test Rabtu (6/5/2020). (TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari)

Setelah itu dilanjutkan dengan tes PCR bagi mereka yang reaktif dan sampai saat ini masih menunggu hasil uji lab PCR.

Kemudian tanggal 4 mei dilakukan rapid test terhadap 94 karyawan, 22 di antaranya reaktif.

Rapid test kembali dilakukan 5 mei terhadap 196 karyawan, 30 di antaranya reaktif.

"Jadi dari 57 yang reaktif tersebut, 28 diantaranya beralamat di Sleman. Selebihnya tersebar di bantul, kota, Kulonprogo maupun Gunungkidul," ujarnya, Kamis (7/5/2020)

Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman akan melakukan rapid diagnose test (RDT) massal pada pengunjung supermarket yang rencananya akan dilakukan pada 12-14 Mei di GOR Pangukan Sleman.

Pengunjung yang dimaksud adalah pengunjung yang datang pada tanggal 25 April - 4 Mei 2020.

Kuota RDT di GOR Pangukan Sleman adalah 1.500 RDT yang akan dibagi dalam tiga hari berturut-turut.

"Diskominfo Kabupaten Sleman sedang membuat protokol penyeleksian peserta RDT massal melalui aplikasi. Dan peserta test mendaftar menggunakan aplikasi tersebut," ujarnya.

Total Karyawan Supermarket di Sleman yang Reaktif Jadi 57 Orang

Kronologi Penutupan Satu Supermarket di Sleman Setelah Seorang Karyawan Dinyatakan Positif Covid-19

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan bahwa pasien kasus nomor 79 yang merupakan karyawan supermarket belum diketahui terpapar Covid-19 dari mana.

"Kami sejauh ini belum tahu dari mana ia terpapar virus, bisa dari pengunjung, atau karena dia checker bisa saat memeriksa barang datang," jelasnya.

Dengan peristiwa ini, maka kasus nomor 79 disebut sebagai pasien generasi kedua.

Jika dari 57 orang yang reaktif saat rapid test ditemukan ada yang positif, maka hal tersebut bisa dikategorikan klaster baru.

"Kalau nanti ada yang positif generasi ketiga, maka kita bisa menganggap itu sebagai klaster baru. Kita harus lebih cepat malakukan tracing," ujarnya.

( tribunjogja.com /kur/nto )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved