Rahasia Kenapa Suku Aborigin di Australia Masih Terbebas dari Serangan Virus Corona
Meski sudah menyebar ke berbagai pelosok dunia, namun ada yang hingga saat ini masih terbebas dari serangan virus corona. Yakni suku Aborigin
TRIBUNJOGJA.COM - Pandemi global Virus Corona (COVID-19) sekarang ini sudah menyebar ke 212 negara / kawasan di seluruh dunia.
Berdasarkan data World Meters per Rabu (6/5/2020) malam, jumlah total kasus virus corona di seluruh dunia mencapai angka 3,760,125 kasus. Dari jumlah tersebut, terdapat 259,855 kasus kematian dan 1,259,852 pasien sembuh.
Meski sudah menyebar ke berbagai pelosok dunia, namun ada satu suku yang hingga saat ini masih terbebas dari serangan virus corona. Yakni suku asli Australia, Aborigin.
Pekan lalu Departemen Kesehatan setempat menyatakan dari 28 kasus Covid-19 di Australia Utara, tak ada satu pun dari kalangan suku Aborigin atau Torres Strait Islander.
Apa rahasianya?
Berbagai pihak menilai fenomena suku Aborigin bebas corona ini adalah keberhasilan pemerintah setempat yang sejak dini memberlakukan pembatasan ketat, terutama menutup perbatasan bagi pendatang dari negara bagian lain maupun dari luar negeri.
"Langkah-langkah awal seperti menutup perbatasan Australia Utara telah membantu menjaga wilayah yang rentan dari bahaya," terang John Paterson, Direktur Eksekutif Aliansi Layanan Medis Aborigin di Australia Utara, kepada ABC News.
Namun ia menambahkan, dengan dilonggarkannya perbatasan di Australia Utara, pemerintah perlu mengatasi kesenjangan mendasar dalam layanan kesehatan untuk warga Aborigin.
• Dirikan Dapur Umum, Pemkab Bantul Siap Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Covid-19
"Pemerintah perlu melakukan investasi untuk perumahan, keamanan pangan, kesehatan lingkungan, air, listrik, dan kesehatan dasar," lanjut John Paterson.
Kepala Departemen Kesehatan Australia Utara, Dr Hugh Heggie, secara terpisah mengatakan penduduk Aborigin biasanya memiliki risiko tinggi terkena wabah penyakit.
Menurut Dr Heggie, kontrol perbatasan yang ketat, pembatasan pergerakan penduduk ke komunitas terpencil, karantina wajib dan menjaga jarak, terbukti sangat efektif dalam memperlambat penyebaran virus corona di Australia Utara.
Tapi yang terpenting, kata Dr Heggie, yaitu tidak terjadinya kasus penularan komunal Covid-19 di Australia Utara.
Artinya, seluruh kasus yang ada merupakan kasus dari luar. Aspek lainnya, menurut Paterson, yaitu pesan-pesan mengenai Covid-19 diterima dengan baik oleh penduduk Aborigin, karena dibuat oleh petugas kesehatan dan organisasi warga Aborigin sendiri.
Mengungkap keterbelakangan Pandemi Covid-19 menurut Paterson telah mengungkap kondisi keterbelakangan warga Aborigin di Australia, khususnya di wilayah pedalaman.
• Menhub Bakal Izinkan Moda Transportasi Umum Kembali Beroperasi, Tapi dengan Syarat Khusus
Di antaranya, pasokan listrik yang tidak memadai, kerawanan pangan, masalah kesehatan lingkungan, dan kekurangan petugas tenaga kesehatan.