Update Corona di DI Yogyakarta

Percepat Penanganan COVID-19, LP3M UMY Fokuskan Engagement

Community engagement diharapkan dapat menjadi strategi krusial pemerintah untuk melengkapi berbagai kebijakan yang telah diputuskan.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
internet
UMY 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LP3M UMY) mendorong pemerintah agar turut serta melibatkan masyarakat atau melakukan community engagement dalam  mempercepat penanganan COVID-19. 

UMY terus berkomitmen mendorong dilaksanakannya community engagement dengan terus berkomunikasi kepada para stakeholders, civitas akademika, serta pemerintah pusat dan daerah untuk bersama-sama melawan COVID-19. 

Dari sisi riset dan pengabdian masyarakat, LP3M UMY menandai berbagai upaya penanganan COVID-19 oleh pemerintah memerlukan respon masyarakat dalam bentuk community engagement. 

Gatot Supangkat selaku Kepala LP3M UMY mengungkapkan community engagement diharapkan dapat menjadi strategi krusial pemerintah untuk melengkapi berbagai kebijakan yang telah diputuskan.

UMY Bagikan Ribuan Paket Sembako pada Mahasiswa

"Baik itu dari pemerintah pusat, kementrian dan lembaga non-kementrian, serta pemerintah daerah untuk pencegahan penyebaran, percepatan penanganan, pelayanan, maupun untuk mengatasi dampak dari COVID-19," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/5/2020).

Kepala divisi riset LP3M UMY, Dyah Mutiarin menambahkan strategi community engagement diperlukan untuk memperlambat transmisi COVID-19 dan untuk melindungi masyarakat secara luas. 

"Dalam penerapannya, masyarakat diharapkan meningkatkan kesadaran sosialnya untuk berpartisipasi mencegah infeksi dan transmisi COVID-19," katanya.

Lanjut dia, dalam communitiy engagement, komunikasi proaktif dua arah antara pemerintah dan masyarakat sangatlah diperlukan. 

Informasi data yang akurat dan transparan mengenai penanganan COVID-19 merupakan titik temu antara penerapan kebijakan dengan respon masyarakat. 

BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 7 Mei 2020, Positif Bertambah 15 Kasus

"Hal ini dapat dilatarbelakangi alasan untuk mengurangi kepanikan masyakarat. Dalam community engagement, pemerintah perlu menerapkan model komunikasi partisipatif yang memberi kesempatan pada masyarakat untuk memproduksi dan mengelola informasi secara mandiri," ujarnya.

Kepala divisi pengabdian masyarakat LP3M UMY, Adhianty Nurjanah menyatakan bahwa hal tersebut dapat dilakukan dengan memberdayakan masyarakat melalui pembentukan call center.

Selain itu juga melakukan kerja sama dengan komunitas tangguh bencana, puskesmas setempat, serta RT dan RW sebagai lingkungan terkecil untuk menjadi komunikator dan mediator yang mudah dijangkau oleh masyarakat hingga tingkat terendah. 

Dengan demikian, hambatan komunikasi dalam penanganan COVID-19 dapat dengan mudah tertangani. 

Tidak hanya itu, komunikasi parsitipatif juga dapat mengurangi penyebaran hoax yang beredar. 

Komunitas Sego Mubeng Bagikan Makanan Gratis Tiap Sore Selama Bulan Puasa

"Sebab masyarakat saat ini tengah mengalami infodemic yaitu kondisi dimana masyarakat menerima informasi dari berbagai sumber namun akurasi data dan juga sumbernya masih sangat meragukan," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved